BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama
yang menentukan sukses dan gagalnya Peserta Didik belajar di sekolah.Peserta
Didik mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar untuk
diharapkan memperoleh prestasi yang tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa
dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara
otomatis dia akan sukses belajar di sekolah.
Apakah
sebenarnya yang dimaksud dengan Multiple Intelligence atau yang biasa
dikenal dengan kecerdasan majemuk? Ialah
kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari
pengalaman masa lalu seseorang.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan membahas satu judul makalah
yang berjudul KECERDASAN MAJEMUK (Definisi, Tujuan, Manfaat, dan Ruang
Lingkup).
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun
yang menjadi rumusan masalahnya dapat penulis rumuskan sebagai berikut:
1.
Apakah definisi
Multiple Intelligence (Kecerdasan Majemuk)?
2.
Apakah Tujuan
Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)?
3.
Apa Manfaat
Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)?
4.
Apa sajakah ruang
lingkup Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalahnya, maka yang
menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
definisi Multiple Intelligence (Kecerdasan Majemuk).
2.
Untuk mengetahui
Tujuan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence).
3.
Untuk mengetahui
Manfaat Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence).
4.
Untuk mengetahui
ruang lingkup Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence).
BAB II
KECERDASAN MAJEMUK
(Definisi,
Tujuan, Manfaat, dan Ruang Lingkup)
A. Definisi Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Intelligence atau biasa
diartikan sebagai kecerdasan adalah
merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum
ini, terdapat
kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini
memberikan individu suatu
kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan atau keterampilan
tertentu setelah melalui suatu latihan.
Jean Piaget mendefinisikan
kecerdasan adalah sesuatu yang kamu gunakan jika kamu tidak tahu apa yang
harus kamu lakukan (intelligence is what you
use when you don`t know what to do).
Kecerdasan (Intelegensia)
secara umum dipahami pada dua tingkat yakni : Kecerdasan sebagai suatu
kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran.
Kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah
yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan pun
bertambah.
Jadi mudah dipahami bahwa
kecerdasan adalah pemandu bagi
kita untuk mencapai sasaran-sasaran kita secara efektif dan efesien. Dengan
kata lain, orang yang lebih cerdas, akan mampu memilih strategi pencapain
sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas. Artinya orang yang
cerdas mestinya lebih sukses
dari orang yang kurang cerdas. Yang sering membingungkan ialah kenyataan adanya
orang yang kelihatan tidak cerdas (sedikitnya disekolah) kemudian tampil
sukses, bahkan lebih sukses dari rekan-rekannya yang lebih cerdas, dan
sebaliknya.
Kecerdasan majemuk adalah
sebuah teori kecerdasan yang mengatakan bahwa kecerdasan tidak hanya terfokus
pada satu sisi kecerdasan, tetapi banyak sisi lain dari kecerdasan itu sendiri.
tokoh dari teori kecerdasan majemuk yang paling terkenal adalah Howard
Gardner dengan teorinyamultiple intelligence.
Multiple Intelligence adalah
teori kecerdasan majemuk yang dipaparkan Prof. Howard Gardner. Multiple
intelligence atau kecerdasan majemuk pada dasarnya adalah sebuah konsep yang
menunjukkan kepada kita bahwa potensi anak-anak kita, khususnya jika dikaitkan
dengan kecerdasan,ternyata banyak sekali. Memahami multiple intelligence
bukanlah untuk membuat anak-anak kita menjadi hebat. Namun,konsep tersebut,
paling tidak dapat membantu kita untuk memahami bahwa anak-anak kita itu
menyimpan potensi yang luar biasa.
Howard Gardner, penemu sekaligus pengembang
teori ini mendefinisikan bahwa kecerdasan majemuk adalah “kumpulan kemampuan
atau kapasitas yang dimiliki seseorang untuk memahami informasi, mengumpulkan
fakta dan menyampaikan pengetahuan yang didapatnya”. Menurutnya, kecerdasan
lebih berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dan
menciptakan inovasi dalam lingkungan yang kondusif dan alamiah.(Rohmana.J.A :
2007)
Prof. Howard
Gardner mendefenisikan kecerdasan sebagai:
1.
Kemampuan memecahkan masalah yang muncul dalam
kehidupan nyata.
2.
Kemampuan melahirkan masalah baru untuk
dipecahkan.
3.
Kemampuan menyiapkan atau menawarkan suatu
layanan yang bermakna dalam kehidupan kultur tertentu.
Kecerdasan Majemuk adalah kemampuan memecahkan
masalah dan menciptakan produk yang bernilai budaya (anak yang bisa menghasilkan
sesuatu dan bisa dinikmati dalam
kehidupan manusia). Secara umum kecerdasan ini diartikan sebagai kemampuan
seseorang dalam berpikir, bertindak dan berperilaku sesuai dengan apa yang
dihadapi. (Julie Erika, 2005:3)
Menurut Gardner (Meilania, 2006: 2) manusia
itu, siapa saja, kecuali cacat atau punya kelainan otak, sedikitnya memiliki
8 atau 9 kecerdasan.Kecerdasan manusia saat ini tidak hanya dapat
diukur dari kepandaiannya menguasai matematika atau menggunakan bahasa.Ada
banyak kecerdasan yang dapat diidentifikasi di dalam diri manusia.
Intelegensi/kecerdasan itu ialah faktor total,
berbagai macam daya jiwa erat bersangkutan di dalamnya (ingatan ,fantasi,
perasaan, minat dan sebagainya turut mempengaruhi seseorang). Kita hanya dapat
mengetahui intelegensi dari tingkah laku atau perbuatannyayang tampak.
Intelegensinya dapat kita ketahui dengan cara tidak langsungmelalui kelakuan
intelegensinya. Dan kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang tidak hanya satu
kecerdasan saja tetapi dengan tidak disengaja seseorang tersebut memiliki
beberapa keceradasan atau yang disebut kecerdasan majemuk atau kecerdasan
ganda.
Pengertian intelegensi menurut beberapa ahli,
adalah sebagai berikut:
1) Intelegensi menurut “Claparde dan Stern” adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental
terhadap situasi dan kondisi baru.
2) Menurut David Wechsler, intelligensi adalah
kemapuan untuk bertindak secara terarah,
berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
3) K. Buhler
mengatakan bahwa intelegensi
adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.
William Stern mengemukakan batasan sebagai
berikut : intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan
menggunakan alat-alat berfikir yang
sesuai dengan tujuannya. William Stern berpendapat bahwa intelegensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan
turunan, pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi
sesorang. Dari batasan yang dikemukakan diatas, dapat kita ketahui bahwa :
1) Intelegensi ialah faktor total berbagai
macam daya jiwa erat bersangkurtan di
dalamnya (ingatan, fantasi, penasaran, perhatian, minat, dan sebaginya juga
mempengaruhi intelegensi seseorang).
2) Kita hanya dapat mengetahui intelegensi dari
tingkah laku atau perbuatannya yang
tampak. Intelegensi hanya dapat kita ketahui dengan cara tidak langsung melalui “kelakuan intelegensinya”
3) Bagi suatu perbuatan intelegensi bukan hanya
kemampuan yang dibawa sejak lahir saja,
yang penting faktor-faktor lingkungan
dan pendidikan pun memegang peranan.
4) Bahwa manusia itu dalam kehidupannya
senantiasa dapat menentukan tujuan-tujuan yang baru dapat memikirkan dan
menggunakan cara-cara untuk mewujudkan dan mencapai tujuan itu.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa
intelegensi adalah suatu kemampuan mental melibatkan proses berpikir secara
rasional. Oleh karena itu, intelegensi tidak dapat diamati secar langsung,
melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan
manifestasi dari berpikir rasional itu.
Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki seseorang
baik dalam berfikir, bertindak maupun berperilaku terhadap apa yang di hadapi
dalam kehidupan kultur tertentu. Kemampuan-kemampuan yang dimilki sesorang
tidak akan semuanya sama dengan kemampuan-kemampuan yang dimiliki orang lain,
karena kemampuan banyak jenisnya (beranekaragam), dan keanekaragaman dari
kemampuan-kemampuan itu disebut dengan kecerdasan majemuk atau lebih dikenal
dengan Multiple Intelligence.
B.
Tujuan Kecerdasan
Majemuk (Multiple Intelligence)
Tujuan umum dari teori kecerdasan majemuk
adalah agar anak bisa berkembang secara maksimal dengan mengacu kepada potensi
kecerdasan yang dimilikinya.Teori ini pada prinsipnya menunjukkan bahwa setiap
anak yang lahir ke dunia ini telah memiliki sedikitnya delapan macam
kecerdasan.Menurut teori ini setiap anak dapat mengembankan dan
mengkombinasikan kecerdassannya hingga puncak sampai ketingkat yang
mengagumkan. Asalkan ia mendapat dukungan, pengayaan, dan pengajaran.
Dengan demikian di dunia ini tidak ada seorangpun yang bisa dikatakan
benar-benar bodoh dalam kedelapan jenis kecerdasan tersebut.Meskipun itu
terjadi biasanya itu disebabkan kekurangan dukungan, pengayaan, dan pengajaran.
Dengan mengetahui beberapa jenis kecerdasan, maka dapat disimpulkan ketika
seseorang tidak menguasai satu kecerdasan yang lain ia bias mempelajari
kecerdasan jenis lainnya.
Dalam lingkungan pendidikan, tujuan dari
kecerdasan majemuk yaitu, agar seorang guru dapat mengajarkan pelajaran lewat
delapan macam kecerdasan, dengan demikian ada harapan bahwa siapapun anak itu
tentu dapat di ajak belajar dengan penuh semangat dan diliputi kegembiraan,
meskipun mereka tidak memiliki atau belum mampu menguasai delapan macam
kecerdasan tersebut.
Dalam mengimplementasikan teori kecerdasan
majemuk di sekolah, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu:
masyarakat dan orang tua, guru, kurikulum, fasilitas pembelajaran dan sistem
penilaian. Strategi pembelajaran dalam kecerdasan majemuk bertujuan agar semua
potensi anak dapat berkembang. Strategi dasar pembelajarannya dimulai dengan:
1) Membangun/memicu kecerdasan
2) Memperkuat kecerdasan
3) Mengajarkan dengan/untuk kecerdasan
4) Mentransfer kecerdasan
Dalam
sebuah pembelajaran yang dikakuan di bangku pendidikan terdapat sejumlah cara
atau metode penerapan yang dapat dilakuakan agar kecerdasan yang dimiliki
peserta didik dapat berkembang dan juga dapat meningkatkan kemampuan individu.
Multiple Intelligences
bertujuan untuk mentransformasikan sekolah agar kelak sekolah dapat
mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang unik. Untuk
mengidentifikasi potensi peserta didik pula dapat dikenali dari ciri-ciri bakat
peserta didik.
C.
Manfaat
Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Manfaat Multiple Inteligences (kecerdasan majemuk) di dalam proses
pendidikan yaitu:
1. Kita dapat
menggunakan kerangka kecerdasan majemuk dalammelaksanakan proses
pengajaran secara luas. Aktivitas yang dapat dilakukan seperti menggambar,
menciptakan lagu, mendengarkan musik, dan melihat pertunjukan dapat menjadi
pintu masuk yang vital ke dalam proses belajar. Bahkan siswa yang penampilannya
kurang baik pada saat proses belajar menggunakan pola tradisional
(menekankan bahasa dan logika). Jika aktivitas ini dilakukan akan memunculkan
semangat mereka untuk belajar.
2. Dengan kecerdasan
majemuk, maka seorang pendidik menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai
dengan kebutuhan, minat, dan talentanya.
3. Peran serta orang
tua dan masyarakat akan semakin meningkat dalam mendukung proses belajar
mengajar. Hal ini bisa terjadi karena setiap aktivitas siswa di dalam proses
belajar akan melibatkan anggota masyarakat.
4. Siswa akan mampu
menunjukkan dan bebagi tentang kelebihan yang dimilikinya. Membangun kelebihan
yang dimiliki akan memberikan suatu motivasi untuk menjadikan siswa sebagai
seorang spesialis.
5. Pada saat seorang
pendidik mengajar dalam rangka memahami, siswa akan mendapatkan pengalaman
belajar yang positif dan meningkatkan kemampuan untuk mencari solusi dalam
memecahkan persoalan yang dihadapinya.
6. Kecerdasan
Majemuk memberikan pandangan bahwa terdapat sembilan macam kecerdasan yang
dimiliki oleh setiap orang. Yang membedakan antara satu dengan yang lainnya
adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasan tersebut.
Selain itu berpijak pada teori kecerdasan
majemuk, maka manfaat yang dapat dirasakan secara umum adalah:
1. Dapat membuat setiap anak merasa senang dalam
belajar.
2. Merangsang potensi kecerdasan setiap anak
secara maksimal sesuai dengan jenis kecerdasannya masing-masing.
3. Memperlakukan potensi kecerdasan anak secara
lebih adil dan proposional.
Bagi
seorang guru teori ini sangat bermanfaat dalam memperkaya metode pengajaran
secara kreatif dan inovatif. Dan mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakn kunci utama
untuk kesuksesan masa depan anak. Sebagai orang tua masa kini mereka sering kali menekan
agar anak berprestasi secara
akademik di sekolah dan menjadi juara.Padahal, peran orang tua dalam
memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih penting
dalam menjadikan seorang anak
menjadi cerdas.
D. Ruang Lingkup Kecerdasan Majemuk (Multiple
Intelligence)
Secara teoritis, ruang lingkup kecerdasan
majemuk menurut Gardner mencakup delapan
macam kecerdasan,yaitu :
1. Kecerdasan Linguistik - verbal ( cerdas dalam berbahasa dan merangkai
kata)
2. Kecerdasan Logis- matemetis ( cerdas dalam
memainkan logika, berhitung, matematika, bermain dengan angka dll)
3. Kecerdasan spasieal-visual ( cerdas dalam
menggambar atau berimajinasi dengan ruang dan warna
4. Kecerdasan musical ( cerdas dalam bermusik,
bernyanyi, dan memainkan alat music
5. Kecerdasan kinestetis-jasmani( cerdas dalam
berolahraga, menari, senam, dll )
6. Kecerdaan interpersonal ( cerdas dalam
berinteraksi, berkomunikasi,bersosialisasi, bergaul, dll)
7. Kecerdasan litrapersonal ( cerdas dalam
merenung, mengenal dan memahami diri
sendiri)
8. Kecerdasan naturalis ( cerdas dalam
berhubungan dengan alam dan isinya, menjaga lingkungan, mengobservasi alam,
flora-fauna, dll)
Pada prakteknya, menggunakan kedelapan jenis
kecerdasan tersebut dalam kegiatan
pembelajaran tentu sangat berpengaruh terhadap seluruh komponen pendidikan, baik pencapaian
tujuan, kurikulum/materi pelajaran, metode/ strategi pengajaran,
lingkungan dan manajemen kelas, hingga
evaluasi / penilaian dalam kegiatan pembelajaan yang dilakukan sehari - hari.
Teori kecerdasan Majemuk dapat digunakan dan
sangat berpontensial, khususnya dalam pencapaian kompetensi siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.Sejak diberlakukannya KTSP, tiap- tiap sekolah dan daerah diberi kebebasan tentunya dengan tetap merujuk pada pedoman
umum dan khusus untk menentukan materi pembelajaran sesuai dengan kondisi
masing – masing. Penggunaan teori KM
dalam proses penyusunan kurikulum yang
sesuai dengan kondisi setiap ssekolah.
Sebagai langkah awal teori KM dapat diterapkan oleh guru dalam metode / strategi pembelajaran sehingga
diperoleh gaya mengajar yang menarik dan inovatif.
Guru yang menyertakan kecerdasan majemuk dalam pengajaran akan
memiliki banyak strategi, trik dan tips untuk dapat memanfaatkan berbagai jenis
kecerdasan sedpat mungkin secara merata.Sehingga pada akhirnya, akan segera
ditemukan ragam kecerdasan yang menjadi unggulan dan kelemahan siswa untuk kemudian menangani kelemahan itu
dengan jalan memanfaatkan kekuatan- kekuatan mereka sendiri.
Kecerdasan beragam inilah
yang membuat masing-masing orang memiliki kepribadian yang unik dan tidak sama
satu dengan yang lainnya. Seseorang dapat memiliki beberapa bahkan semua
kecerdasan tersebut dengan selalu
mengasah dan melatih semua potensi yang ada pada dirinya www.sekolahindonesia.com
BAB III
KESIMPULAN
Kecerdasan
adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki seseorang baik dalam berfikir,
bertindak maupun berperilaku terhadap apa yang di hadapi dalam kehidupan kultur
tertentu. Kemampuan-kemampuan yang dimilki sesorang tidak akan semuanya sama
dengan kemampuan-kemampuan yang dimiliki orang lain, karena kemampuan banyak
jenisnya (beranekaragam), dan keanekaragaman dari kemampuan-kemampuan itu
disebut dengan kecerdasan majemuk atau lebih dikenal dengan Multiple
Intelligence.
Multiple Intelligences
bertujuan untuk mentransformasikan sekolah agar kelak sekolah dapat
mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang unik. Untuk
mengidentifikasi potensi peserta didik pula dapat dikenali dari ciri-ciri bakat
peserta didik.
Kecerdasan
majemuk sangat bermanfaat dalam memperkaya metode pengajaran secara kreatif dan
inovatif. Dan mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakan kunci utama untuk
kesuksesan masa depan anak. Sebagai orang tua masa kini mereka sering kali menekan
agar anak berprestasi secara
akademik di sekolah dan menjadi juara. Padahal,
peran orang tua
dalam memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih
penting dalam menjadikan seorang anak
menjadi cerdas.
Ruang lingkup kecerdasan majemuk menurut Gardner mencakup delapan macam
kecerdasan, yaitu : Kecerdasan Linguistik - verbal, Kecerdasan Logis-
matemetis, Kecerdasan spasieal-visual, Kecerdasan musical, Kecerdasan
kinestetis-jasmani, Kecerdaan interpersonal, Kecerdasan intrapersonal dan
Kecerdasan naturalis.
Demikian kesimpulan yang dapat penulis rangkum
dalam pembahasan makalah ini, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian
materi maupun dalam penulisan makalah ini.Semoga, makalah ini dapat bermanfaat
bagi yang membaca umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Seluru data http:// di unduh
pada hari minggu tanggal 10 Agustus 2014
·
Julie
Erika, Delapan Kecerdasan dan Cara-cara Mengembangkannya, (--,2005),hal.
3
·
Meilania,
S.E, Diktat HCD Mltiple Intelegences, (Salatiga:2006),hal. 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar