Sabtu, 06 Desember 2014

KECERDASAN MAJEMUK (Definisi, Tujuan, Manfaat, dan Ruang Lingkup).

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah
Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses dan gagalnya Peserta Didik belajar di sekolah.Peserta Didik mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar untuk diharapkan memperoleh prestasi yang tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis  dia  akan sukses belajar di sekolah.
Apakah  sebenarnya yang dimaksud dengan Multiple Intelligence atau yang biasa dikenal dengan kecerdasan majemuk?  Ialah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang.
            Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan membahas satu judul makalah yang berjudul KECERDASAN MAJEMUK (Definisi, Tujuan, Manfaat, dan Ruang Lingkup).
B.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun yang menjadi rumusan masalahnya dapat penulis rumuskan sebagai berikut:
1.          Apakah definisi Multiple Intelligence (Kecerdasan Majemuk)?
2.          Apakah Tujuan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)?
3.          Apa Manfaat Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)?
4.          Apa sajakah ruang lingkup Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)?
C.        Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalahnya, maka yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.          Untuk mengetahui definisi Multiple Intelligence (Kecerdasan Majemuk).
2.          Untuk mengetahui Tujuan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence).
3.          Untuk mengetahui Manfaat Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence).
4.          Untuk mengetahui ruang lingkup Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence).



BAB II
KECERDASAN MAJEMUK
(Definisi, Tujuan, Manfaat, dan Ruang Lingkup)
A.       Definisi Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Intelligence atau biasa diartikan sebagai kecerdasan  adalah merupakan suatu konsep mengenai kemampuan  umum  individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini,  terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan individu  suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan atau keterampilan tertentu setelah melalui suatu latihan.
Jean Piaget mendefinisikan kecerdasan adalah sesuatu yang kamu gunakan jika kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan (intelligence is what you use when you don`t know what to do).
Kecerdasan (Intelegensia) secara umum dipahami pada dua tingkat yakni : Kecerdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran. Kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved)  dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah.
Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu  bagi kita untuk mencapai sasaran-sasaran kita secara efektif dan efesien. Dengan kata lain, orang yang lebih cerdas, akan mampu memilih strategi pencapain sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas. Artinya orang yang cerdas mestinya lebih  sukses dari orang yang kurang cerdas. Yang sering membingungkan ialah kenyataan adanya orang yang kelihatan tidak cerdas (sedikitnya disekolah) kemudian tampil sukses, bahkan lebih sukses dari rekan-rekannya yang lebih cerdas, dan sebaliknya.
Kecerdasan majemuk adalah sebuah teori kecerdasan yang mengatakan bahwa kecerdasan tidak hanya terfokus pada satu sisi kecerdasan, tetapi banyak sisi lain dari kecerdasan itu sendiri. tokoh dari teori kecerdasan majemuk yang paling terkenal adalah Howard Gardner dengan teorinyamultiple intelligence.
Multiple Intelligence adalah teori kecerdasan majemuk yang dipaparkan Prof. Howard Gardner. Multiple intelligence atau kecerdasan majemuk pada dasarnya adalah sebuah konsep yang menunjukkan kepada kita bahwa potensi anak-anak kita, khususnya jika dikaitkan dengan kecerdasan,ternyata banyak sekali. Memahami multiple intelligence bukanlah untuk membuat anak-anak kita menjadi hebat. Namun,konsep tersebut, paling tidak dapat  membantu kita untuk memahami bahwa anak-anak kita itu menyimpan potensi yang luar biasa.
Howard Gardner, penemu sekaligus pengembang teori ini mendefinisikan bahwa kecerdasan majemuk adalah “kumpulan kemampuan atau kapasitas yang dimiliki seseorang untuk memahami informasi, mengumpulkan fakta dan menyampaikan pengetahuan yang didapatnya”. Menurutnya, kecerdasan lebih berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dan menciptakan inovasi dalam lingkungan yang kondusif dan alamiah.(Rohmana.J.A : 2007)
Prof. Howard Gardner mendefenisikan kecerdasan sebagai:
1.        Kemampuan memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan nyata.
2.        Kemampuan melahirkan masalah baru untuk dipecahkan.
3.        Kemampuan menyiapkan atau menawarkan suatu layanan yang bermakna dalam kehidupan kultur tertentu.
Kecerdasan Majemuk adalah kemampuan memecahkan masalah dan menciptakan produk yang bernilai budaya (anak yang bisa menghasilkan sesuatu dan bisa dinikmati dalam kehidupan manusia). Secara umum kecerdasan ini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam berpikir, bertindak dan berperilaku sesuai dengan apa yang dihadapi. (Julie Erika, 2005:3)
Menurut Gardner (Meilania, 2006: 2) manusia itu, siapa saja, kecuali cacat atau punya kelainan otak, sedikitnya memiliki 8 atau 9 kecerdasan.Kecerdasan manusia saat ini tidak hanya dapat diukur dari kepandaiannya menguasai matematika atau menggunakan bahasa.Ada banyak kecerdasan yang dapat diidentifikasi di dalam diri manusia.
Intelegensi/kecerdasan itu ialah faktor total, berbagai macam daya jiwa erat bersangkutan  di dalamnya (ingatan ,fantasi, perasaan, minat dan sebagainya turut mempengaruhi seseorang). Kita hanya dapat mengetahui intelegensi dari tingkah laku atau perbuatannyayang tampak. Intelegensinya dapat kita ketahui dengan cara tidak langsungmelalui kelakuan intelegensinya. Dan kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang tidak hanya satu kecerdasan saja tetapi dengan tidak disengaja seseorang tersebut memiliki beberapa keceradasan atau yang disebut kecerdasan majemuk atau kecerdasan ganda.
Pengertian intelegensi menurut beberapa ahli, adalah sebagai berikut:
1)       Intelegensi menurut “Claparde dan Stern”  adalah kemampuan  untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi dan kondisi baru.
2)       Menurut David Wechsler, intelligensi adalah kemapuan  untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara  efektif.
3)       K. Buhler  mengatakan  bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.
William Stern mengemukakan batasan sebagai berikut : intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri  kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan  alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya. William Stern berpendapat bahwa intelegensi  sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan, pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi sesorang. Dari batasan yang dikemukakan diatas, dapat kita ketahui bahwa :
1)       Intelegensi ialah faktor total berbagai macam  daya jiwa erat bersangkurtan di dalamnya (ingatan, fantasi, penasaran, perhatian, minat, dan sebaginya juga mempengaruhi intelegensi seseorang).
2)       Kita hanya dapat mengetahui intelegensi dari tingkah laku atau  perbuatannya yang tampak. Intelegensi hanya dapat kita ketahui dengan cara tidak langsung  melalui “kelakuan intelegensinya”
3)       Bagi suatu perbuatan intelegensi bukan hanya kemampuan yang dibawa  sejak lahir saja, yang penting faktor-faktor  lingkungan dan pendidikan pun memegang peranan.
4)       Bahwa manusia itu dalam kehidupannya senantiasa dapat menentukan tujuan-tujuan yang baru dapat memikirkan dan menggunakan cara-cara untuk mewujudkan dan mencapai tujuan itu.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, intelegensi tidak dapat diamati secar langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari berpikir rasional itu.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki seseorang baik dalam berfikir, bertindak maupun berperilaku terhadap apa yang di hadapi dalam kehidupan kultur tertentu. Kemampuan-kemampuan yang dimilki sesorang tidak akan semuanya sama dengan kemampuan-kemampuan yang dimiliki orang lain, karena kemampuan banyak jenisnya (beranekaragam), dan keanekaragaman dari kemampuan-kemampuan itu disebut dengan kecerdasan majemuk atau lebih dikenal dengan Multiple Intelligence.
B.        Tujuan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Tujuan umum dari teori kecerdasan majemuk adalah agar anak bisa berkembang secara maksimal dengan mengacu kepada potensi kecerdasan yang dimilikinya.Teori ini pada prinsipnya menunjukkan bahwa setiap anak yang lahir ke dunia ini telah memiliki sedikitnya delapan macam kecerdasan.Menurut teori ini setiap anak dapat mengembankan dan mengkombinasikan kecerdassannya hingga puncak sampai ketingkat yang mengagumkan. Asalkan ia mendapat dukungan, pengayaan, dan pengajaran.
Dengan demikian di dunia ini tidak  ada seorangpun yang bisa dikatakan benar-benar bodoh dalam kedelapan jenis kecerdasan tersebut.Meskipun itu terjadi biasanya itu disebabkan kekurangan dukungan, pengayaan, dan pengajaran. Dengan mengetahui beberapa jenis kecerdasan, maka dapat disimpulkan ketika seseorang tidak menguasai satu kecerdasan yang lain ia bias mempelajari kecerdasan jenis lainnya.
Dalam lingkungan pendidikan, tujuan dari kecerdasan majemuk yaitu, agar seorang guru dapat mengajarkan pelajaran lewat delapan macam kecerdasan, dengan demikian ada harapan bahwa siapapun anak itu tentu dapat di ajak belajar dengan penuh semangat dan diliputi kegembiraan, meskipun mereka tidak memiliki atau belum mampu menguasai delapan macam kecerdasan tersebut.
Dalam mengimplementasikan teori kecerdasan majemuk di sekolah, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu: masyarakat dan orang tua, guru, kurikulum, fasilitas pembelajaran dan sistem penilaian. Strategi pembelajaran dalam kecerdasan majemuk bertujuan agar semua potensi anak dapat berkembang. Strategi dasar pembelajarannya dimulai dengan:
1)       Membangun/memicu kecerdasan
2)       Memperkuat kecerdasan
3)       Mengajarkan dengan/untuk kecerdasan
4)        Mentransfer kecerdasan
Dalam sebuah pembelajaran yang dikakuan di bangku pendidikan terdapat sejumlah cara atau metode penerapan yang dapat dilakuakan agar kecerdasan yang dimiliki peserta didik dapat berkembang dan juga dapat meningkatkan kemampuan individu.
Multiple Intelligences bertujuan untuk  mentransformasikan sekolah agar kelak sekolah dapat mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang unik. Untuk mengidentifikasi potensi peserta didik pula dapat dikenali dari ciri-ciri bakat peserta didik.
C.        Manfaat Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Manfaat Multiple Inteligences (kecerdasan majemuk) di dalam proses pendidikan yaitu:
1.      Kita dapat menggunakan kerangka kecerdasan majemuk  dalammelaksanakan proses pengajaran secara luas. Aktivitas yang dapat dilakukan seperti menggambar, menciptakan lagu, mendengarkan musik, dan melihat pertunjukan dapat menjadi pintu masuk yang vital ke dalam proses belajar. Bahkan siswa yang penampilannya kurang baik pada saat proses belajar  menggunakan pola tradisional (menekankan bahasa dan logika). Jika aktivitas ini dilakukan akan memunculkan semangat mereka untuk belajar.
2.      Dengan kecerdasan majemuk, maka seorang pendidik menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan talentanya.
3.      Peran serta orang tua dan masyarakat akan semakin meningkat dalam mendukung proses belajar mengajar. Hal ini bisa terjadi karena setiap aktivitas siswa di dalam proses belajar akan melibatkan anggota masyarakat.
4.      Siswa akan mampu menunjukkan dan bebagi tentang kelebihan yang dimilikinya. Membangun kelebihan yang dimiliki akan memberikan suatu motivasi untuk menjadikan siswa sebagai seorang spesialis.
5.      Pada saat seorang pendidik mengajar dalam rangka memahami, siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang positif dan meningkatkan kemampuan untuk mencari solusi dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya.
6.      Kecerdasan Majemuk memberikan pandangan bahwa terdapat sembilan macam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang. Yang membedakan antara satu dengan yang lainnya adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasan tersebut.
Selain itu berpijak pada teori kecerdasan majemuk, maka manfaat yang dapat dirasakan secara umum adalah:
1.      Dapat membuat setiap anak merasa senang dalam belajar.
2.      Merangsang potensi kecerdasan setiap anak secara maksimal sesuai dengan jenis kecerdasannya masing-masing.
3.      Memperlakukan potensi kecerdasan anak secara lebih adil dan proposional.
Bagi seorang guru teori ini sangat bermanfaat dalam memperkaya metode pengajaran secara kreatif dan inovatif. Dan mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakn kunci utama untuk kesuksesan masa depan anak. Sebagai orang tua masa kini mereka sering kali menekan  agar  anak berprestasi secara akademik di sekolah dan menjadi juara.Padahal, peran orang tua dalam memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menjadikan seorang anak menjadi cerdas.
D.       Ruang Lingkup Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Secara teoritis, ruang lingkup kecerdasan majemuk  menurut Gardner mencakup delapan macam kecerdasan,yaitu :
1.      Kecerdasan Linguistik -  verbal ( cerdas dalam berbahasa dan merangkai kata)
2.      Kecerdasan Logis- matemetis ( cerdas dalam memainkan logika, berhitung, matematika, bermain dengan angka dll)
3.      Kecerdasan spasieal-visual ( cerdas dalam menggambar atau berimajinasi dengan ruang dan warna
4.      Kecerdasan musical ( cerdas dalam bermusik, bernyanyi, dan memainkan alat music
5.      Kecerdasan kinestetis-jasmani( cerdas dalam berolahraga, menari, senam, dll )
6.      Kecerdaan interpersonal ( cerdas dalam berinteraksi, berkomunikasi,bersosialisasi, bergaul, dll)
7.      Kecerdasan litrapersonal ( cerdas dalam merenung, mengenal dan  memahami diri sendiri)
8.      Kecerdasan naturalis ( cerdas dalam berhubungan dengan alam dan isinya, menjaga lingkungan, mengobservasi alam, flora-fauna, dll)
Pada prakteknya, menggunakan kedelapan jenis kecerdasan tersebut dalam kegiatan  pembelajaran tentu sangat berpengaruh terhadap  seluruh komponen pendidikan, baik pencapaian tujuan, kurikulum/materi pelajaran, metode/ strategi pengajaran, lingkungan  dan manajemen kelas, hingga evaluasi / penilaian dalam kegiatan pembelajaan yang dilakukan sehari - hari.
Teori kecerdasan Majemuk dapat digunakan dan sangat berpontensial, khususnya dalam pencapaian  kompetensi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Sejak diberlakukannya KTSP, tiap- tiap  sekolah dan daerah diberi kebebasan  tentunya dengan tetap merujuk pada pedoman umum dan khusus untk menentukan materi pembelajaran sesuai dengan kondisi masing – masing. Penggunaan  teori KM dalam proses penyusunan kurikulum yang  sesuai dengan kondisi  setiap ssekolah. Sebagai langkah awal teori KM dapat diterapkan oleh guru  dalam metode / strategi pembelajaran sehingga diperoleh gaya mengajar yang menarik dan inovatif.
Guru yang menyertakan  kecerdasan majemuk dalam pengajaran akan memiliki banyak strategi, trik dan tips untuk dapat memanfaatkan berbagai jenis kecerdasan sedpat mungkin secara merata.Sehingga pada akhirnya, akan segera ditemukan ragam kecerdasan yang menjadi unggulan dan kelemahan  siswa untuk kemudian menangani kelemahan itu dengan jalan memanfaatkan kekuatan- kekuatan mereka sendiri.
Kecerdasan beragam inilah yang membuat masing-masing orang memiliki kepribadian yang unik dan tidak sama satu dengan yang lainnya. Seseorang dapat memiliki beberapa bahkan semua kecerdasan tersebut dengan selalu mengasah dan melatih semua potensi yang ada pada dirinya www.sekolahindonesia.com



BAB III
KESIMPULAN
Kecerdasan adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki seseorang baik dalam berfikir, bertindak maupun berperilaku terhadap apa yang di hadapi dalam kehidupan kultur tertentu. Kemampuan-kemampuan yang dimilki sesorang tidak akan semuanya sama dengan kemampuan-kemampuan yang dimiliki orang lain, karena kemampuan banyak jenisnya (beranekaragam), dan keanekaragaman dari kemampuan-kemampuan itu disebut dengan kecerdasan majemuk atau lebih dikenal dengan Multiple Intelligence.
Multiple Intelligences bertujuan untuk  mentransformasikan sekolah agar kelak sekolah dapat mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang unik. Untuk mengidentifikasi potensi peserta didik pula dapat dikenali dari ciri-ciri bakat peserta didik.
Kecerdasan majemuk sangat bermanfaat dalam memperkaya metode pengajaran secara kreatif dan inovatif. Dan mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakan kunci utama untuk kesuksesan masa depan anak. Sebagai orang tua masa kini mereka sering kali menekan  agar  anak berprestasi secara akademik di sekolah dan menjadi juara. Padahal, peran orang tua dalam memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menjadikan seorang anak menjadi cerdas.
Ruang lingkup kecerdasan majemuk  menurut Gardner mencakup delapan macam kecerdasan, yaitu : Kecerdasan Linguistik - verbal, Kecerdasan Logis- matemetis, Kecerdasan spasieal-visual, Kecerdasan musical, Kecerdasan kinestetis-jasmani, Kecerdaan interpersonal, Kecerdasan intrapersonal dan Kecerdasan naturalis.
Demikian kesimpulan yang dapat penulis rangkum dalam pembahasan makalah ini, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian materi maupun dalam penulisan makalah ini.Semoga, makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.



DAFTAR PUSTAKA
Seluru data http://  di unduh  pada hari minggu tanggal 10 Agustus 2014
·          Julie Erika, Delapan Kecerdasan dan Cara-cara Mengembangkannya, (--,2005),hal. 3
·          Meilania, S.E, Diktat HCD Mltiple Intelegences, (Salatiga:2006),hal. 2


Tidak ada komentar:

Posting Komentar