BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidup dan segala sesuatu di sekitar kita
merupakan gabungan dari sistem dan sub-sistem. Seorang manusia adalah suatu
sistem. Kehidupan manusia di dalam suatu keluarga adalah satu sistem. Banyak
sekolah yang berjalan tanpa adanya sistem yang baik. Semua komponen tidak
terkoordinasi dengan baik. Akibatnya banyak dari komponen itu tidak berjalan
efektif dan efisien. Padahal pengajaran berkaitan dengan hal bagaimana guru
mengajar serta bagaimana siswa belajar. Proses pembelajaran ini merupakan suatu
kegiatan yang disadari dan rencananya mencakup tiga hal; yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Pengajaran dilakukan dalam waktu yang bekala, baik
waktu untuk jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang.
Program pengajaran merupakan suatu program
bagaimana mengajarkan apa-apa yang sudah dirumuskan dalam kurikulum. Dewasa ini
konsep yang banyak mewarnai pengajaran disekolah dasar dan sekolah menengah di
indonesia adalah konsep teknologi pendidikan. Khususnya pengajaran sebagai
sistem. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas pendekatan sistem
dalam perencanaan pengajaran.
B. Batasan Masalah
Agar lebih fokus dan lebih evisien dalam
pembahasan ini maka kami membatasi permasalahan ini menjadi beberapa sub pokok
pembahasan yang meliputi: pengertian, model pendekatan, sistem pengajaran, pendekatan yang digunakan dalam perencanaan pengajaran, dan manfaat
sistem pengajaran.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan secara
sepintas dapat menguraikan perumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa
pengertian sistem pengajaran?
2.
Bagaimana
model pendekatan, dan sistem pengajaran?
3.
Bagaimana
pendekatan yang di gunakan dan apa manfaat sistem pengajaran?
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian, dan
model pendekatan sistem pengajaran.
2. Untuk mengetahui Bagaimana
pendekatan yang digunakan dan manfaat sistemnya.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam pembahasan pendekatan sistem dalam
perencanaan pengajaran saya menggunakan metode analisis deskriftif dari sumber
– sumber yang kami peroleh dari browsing di internet.
BAB II
PENDEKATAN SISTEM DALAM PERENCANAAN
PENGAJARAN
A.
Pengertian Sistem Pengajaran
Gagne dalam atwi suparman mengatakan
bahwa: sistem pengajaran adalah suatu peristiwa yang mempengaruhi siswa sehingga
terjadinya proses belajar. proses belajar yang dilakukan siswa bisa digerakkan
oleh guru yang dikenal dengan pengajaran bisa juga dilakukan sendiri oleh siswa
dengan menggunakan sumber-sumber belajar.
Kegiatan pengajaran sebagai suatu system
terdapat sub sistem sebagai berikut : siswa, guru, tujuan pengajaran, bahan
pengajaran, strategi pengajaran dan evaluasi.
Pengertian lain mengenai sistem pengajaran
dan komponen-komponen sistem pengajaran dikemukakan oleh umar hamalik yang
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sitam pengajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang
meliputi unsur-unsur manusiawi material, fasilitas, perlngakapan dan prosedur
yang berinteraksi untuk mencapai sesuatu tujuan serta sebagain panduan dalam
rangka perencanaan dan penyelenggaraan pengajaran.
B.
Model Pendekatan Sistem
Pada mulanya pendekatan sistem digunakan dalam bidang teknik
yang pertama-tama dilaksanakan untuk mendesain sistem –sistem elektronik,
mekanik, dan militer. Dalam hal ini, pendekatan sistem dilibatkan dalam
sistem-sistem manusia dengan mesin dan selanjutnya dilaksanakan pula dalm bidang
keorganisasian dan manajemen. Pada akhir tahun 1950 dan awal 1960, pendekatan
sistem mulai dipergunakan dalam bidang latihan dan pendidikan (merumuskan masalah),
analisis kebutuhan dengan maksud mentransformasikannya menjadi tujuan-tujuan
(analisis masalah), desain metode dam materi intruksionol (pengembangan suatu
pemecahan), pelaksanaan secara aksprimental, dan akhirnya menilai dan merevisi.
C.
Sistem Pengajaran
1. Pendekatan sistem pengajaran
Desain sistem belajar mengajar dari
prosedur pendidikan dan latihan yang dikembangkan dalam bidang industri dan
militer, khususnya pada tahun-tahun terakhir ini. Pendekatan sistem mengandung
dua aspek, yakni aspek filosofis dan aspek proses. Aspek filosofis adalah
pandangan hidup yang mendasari sikap perancang sistem yang terarah pada kenyataan.
Aspek proses adalah suatu proses dan suatu perangkat alat konseptual. Gagasasan
inti sistem filosofis ialah bahwa suatu sistem merupakan kumpulan dari sejumlah
komponen, yang saling berinteraksi dan bergantungan satu sama lain
Pendekatan
sistem merupakan suatu perangkat alat atau tehnik-tehnik. Alat-alat itu
berbentuk kemampuan (abilitas) dalam :
a. merumuskan tujuan-tujuan secara
operasional
b. mengembangkan deskripsi tugas-tugas
secara lengkap dan akurat
c. melaksanakan analisis tugas-tugas
Ada dua ciri pendekatan sistem
pengajaran yakni sebagai berikut:
a. pendekatan merupakan suatu
pendapatan tertentu yang mengarah ke proses belajar mengajar. Proses belajar
mengajar adalah suatu penataan yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu
sama lain untuk memberikan kemudahan bagi siswa belajar.
b. Menggunakan metodologi khusus untuk
mendesain sistem pengajaran. Metodologi khusus itu terdiri dari prosedur
sistemik perencanaan, perancang, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses
belajar mengajar. penrapan metodologi tersebutakan menghasilkan suatu sistem
belajar yang memanfaatkan sumber manusiawi dan non manusiawi secara efektif dan
efisien. Dengan demikian, pendekatan sistem merupakan suatu panduan dalam
rangka perencanaaan dan penyalenggaraan pengajaran
2. Konsep sistem pengajaran
Sistem
pengajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan. Sistem pengajaran dapat dilaksanakan dalam bentuk
membaca buku, sistem belajar dikelas atau disekolahan, diperguruan tinggi, atau
disebuah kota. Sistem pengajaran senantiasa ditandai oleh organisasi dan
interaksi antar komponen dan mendidik siswa.
3. Ciri-ciri sistem pengajaran
a. rencana, penataan intensional
orang, material, dan prosedur, yang merupakan unsur sistem pengajaran sesuai
dengan rencana khusus sehingga tidak mengambang.
b. kesaling tergantungan
(interdependent), unsur-unsur suatu sistem merupakan bagian yang koheren dalam
keseluruhan, masing-masing bagian bersifat esensial, satu sama lain memberikan
sumbangan tertentu
c. tujuan, setiap sistem pengajaran
memiliki tujuan tertentu. Ciri itu menjadi dasar perbedaan antara sistem yang
dibuat manusia dan sistem alami (natural).
D. Pendekatan Yang digunakan dalam Perencanaan Pengajaran
1.
Pendekatan Kebutuhan Sosial
Menurut
pendekatan ini perencanaan pengajaran disususun dan di rancang dengan
memperhatikan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan pendidikan pada umumnya
dan pengajaran pada khususnya. Yaitu bagaimana melayani kebutuhan masyarakat
dalam mengembangkan dan memberdayakan dirinya dalam artian menambah kemapuan
masyarakat untuk dapat bertahan dan mengembangkan dalam semua aspek kehidupan.
Karenanya diperlukan perencanaan pengajaran yang dapat memberikan penngalaman
belajar bagi peserta didik dan memberi kecakapan hidup dalam bermasyarakat.
2.
Pendekatan
Kebutuhan Ketenaga Kerjaan
Dalam pendekatan ini dalam
perencanaan pengajaran dimaksudkan bahwa dalam menyusun perencanaan pengajaran,
siswa adalah komponen pengajaran dan objek sekaligus subyek pengajaran yang
diarahkan untuk memiliki ketrampilan yang dibutuhakan dalam dunia kerja baik
teknik, sosial, dan emosional.
3.
Pendekatan
Efisiensi Biaya
Dalam pendekatan ini maksudnya yaitu
dalam membuat perencanaan pengajaran harus memperhatikan aspek pembiayaan untuk
berlangsungnya proses pengajaran yang baik yang menyangkut sumber-sumber
pembiayaan, penggunaan maupun pertanggung jawabannya, dan efisiensi penggunaan biaya
yang digunakan dalam kepentingan proses pengajaran.
4.
Pendekatan
Sistem
Pendekatan
sistem merupakan kebiasaan dalam memandang benda atau peristiwa dalam hidup
sebagi sistem yang di gunakan dalam memecahkan masalah serta proses pemecahannya.
Dalam melakukan pendekatan sistem diperlukan untuk mengetahui teori umum,
filosofi, analiasis serta sintesis system.
a. Pendekatan sistem
Mendasarkan diri pada pada teori-teori umum sistem, mulai
dari konsep sub sistem, hierarki system, model system, pandangan sistem, batas
sistem, entropi sistem, keadaan sistem, umpan balik, pengembangan internal,
pencarian tujuan ganda sampai equifinalitas sistem terbuka. Konsep-konsep
tersebut dapat mempermudah guru dalam membuat perencanaan, program pengajaran.
b.
Filosofi sistem
Filosofi sistem merupakan ”cara berpikir” (way of
thinking) tentang fenomena secara keseluruhan termasuk bagian, komponen
atau subsistemnya dengan menekankan keterkaiatannya. Dibutuhkan pemahaman
filosofi sistem untuk dapat menjalankan suatu sistem. Menurut teori vitalis
yang dikemukakan oleh hoplins johnson
dan rosenzweigh dalam salamoen
terdapat beberapa kerangka dasar yang melandasi berpikir sitem yaitu:
1.
Keseluruhan sebagai suatu kesatuan (the whole) adalah yang utama, sedangkan bagian-bagiannya adalah
yang kedua
2.
Integrasi merupakan kondisi keterkaitan dari berbagai
bagian itu dalam satu kesatuan
3.
Bagian-bagian membentuk satu kesatuan yang tak
tepisahkan, sehingga tidak ada satu bagian yang dapat dipengaruhi tanpa
mempengaruhi juga bagian-bagian yang lain
4.
Bagian-bagian memainkan peranan sesuai dengan tujuan yang
mendasari keberadaan dari keseluruhannya
5.
Sifat dan fungsi bagian sesuai dengan posisinya dalam
keseluruhan
6.
Keseluruhan adalah suatu sistem, kompleks atau
konfigurasi energi dan berperilaku seperti sesuatu yang tunggal betapapun
kompleksnya
7.
Segala sesuatu dimulai dari keseluruhan sebagai dasar
penalaran (premise) serta
bagian-bagian dan hubungannya harus berkembang
c.
Analisis sistem
Analisis
sistem merupakan kegiatan memecah suatu sistem menjadi beberapa sub sistem dan
mengidentifikasi hubungan dari setiap sub sistem dengan sub sistem yang
lainnya. Dengan analisis sitem, selain dapat dilakukan identifikasi terhadap
sub sistem yang terdapat dalam suatu sistem akan tetapi juga dapat
diidentifikasi fungsi-fungsi serta keterkaitan antara masing-masing fungsi sub
sistem yang satu dengan fungsi subsistem lainnya secara kebersamaan, dapat
mengetahui sub sistem mana yang tidak berfungsi dengan baik sehingga perlu
direvisi ataupun diganti.
d.
Sintesis sistem
Sintesis
sistem merupakan kegiatan untuk memadukan, menambahkan, serta mengkombinasikan
sub sistem baru kepada subsistem yang sudah ada dan membentuk sistem baru.
Dengan
demikian pendekatan sistem dalam pengajaran merupakan kebiasaan dalam memandang
benda atau peristiwa dalam hidup sebagai sistem yang digunakan untuk memecahkan
masalah yang diawali dengan pemahaman dan pengetahuan tentang teori umum
sistem, filosofi sistem serta kemampuan keterampilan dalam menganalisis serta
melakukan sintesis sistem yang merupakan suatu paduan dalam rangka perencanaan
dan penyelenggaraan pengajaran.
Terdapat dua ciri pendekatan sistem
pengajaran yaitu:
a.
pendekatan sistem pengajaran merupakan suatu
pemikiran-pemikiran tertentu yang memberi arah kegiatan belajar mengajar
b.
pendekatan sistem pengajaran merupakan metodelogi khusus
yang digunakan untuk mendesain sistem pengajaran
E.
Manfaat Sistem Pengajaran
Manfaat yang diperoleh dari
penyusunan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem antara
lain bahwa manusia memiliki kelemahan-kelemahan yang kadang tidak disadari,
oleh karena itu diperlukan :
1. Penyusunan perencanaan pembelajaran
yang sistematis sebagai alat untuk menganalisis, memecahkan dan
mengidentifikasi masalah sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Perencanaan yang sistematis
memiliki daya ramal dan daya kontrol yang baik, sehingga hasil yang diinginkan
dapat dicapai secara optimal.
Merencanakan pembelajaran dengan
menggunakan sistem memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
1. Pertama, melalui pendekatan sistem,
arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas.
2. Kedua, pendekatan sistem menuntun
guru pada kegiatan yang sistematis.
3. Ketiga, pendekatan sistem dapat
merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya
yang tersedia.
4. Keempat, pendekatan sistem dapat
memberikan umpan balik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Gagne
dalam atwi suparman mengatakan bahwa: sistem pengajaran adalah suatu peristiwa
mempengaruhi siswa sehingga terjadinya proses belajar. Proses belajar yang
dilakukan siswa bisa digerakkan oleh guru yang dikenal dengan pengajaran bisa
juga dilakukan sendiri oleh siswa dengan menggunakan sumber-sumber belajar
2.
Rencana
penataan intensional orang, material, dan prosedur, yang merupakan unsur system
pengajaran sesuai dengan rencana khusus sehingga tidak mengambang.
3.
Kesaling
ketergantungan unsur suatu sistem merupakan bagian yang koheren dala
keseluruhan, masing-masing bagian bersifat esensial satu sama lain, memberikan
sumbangan tertentu.
4.
Tujuan
setiap sistem pengajaran memilki tujuan tertentu cirri itu menjadi dasar
perbedaan antara sistyem yang dibuat oleh manusia dan syitem-sistem alami.
5.
Manfaat
pendekatan sistem, diantaranya:
a.
Melalui
pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas
.
b.
pendekatan
sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis
c.
pendsekatan
sistem dapat merancang pengajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan
sumberdaya yang tersedia.
d.
pendekatan
sistem dapat memberikan umpan balik
B.
Saran
Dari pemaparan makalah kami diharapkan
para guru dan calon guru untuk benar-benar memahami dan mengimplemantasikan
konsep-konsep tersebut dengan baik. Kami sangat mengharapkan saran dan krtik
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
1. Syah, Darwin. 2007.
Perncanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Gaung Persada
Press. Jakarta.
2. Hamalik,
Oemar. 2008. Perencanaan pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi
Aksara. Jakarta.
4. Muhaimin, 2001, Paradigma
Pendidikan Islam, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
5. Slameto, 1991, Proses Belajar
Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, Jakarta : Bumi Aksara
6. Wina Sanjaya, 2008, Perencanaan
dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Prenada Media Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar