MAKALAH
TUJUAN
PENDIDIKAN
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Individu
Pada Mata
Kuliah : Sistem Informasi dan Pendidikan Teknik
Semester : VII
( Tujuh ) PAI / Reguler
Dosen Mata
Kuliah : Drs. Edeng Suryana. M.Pd.I

Di Susun
Oleh:
Eis Ns
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI
STRATA - 1
STAI MIFTAHUL
HUDA
SUBANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT., karena
dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah SISTEM INFORMASI DAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI dengan judul makalah “TUJUAN PENDIDIKAN”.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Bapak Drs. Edeng Suryana, M.Pd.Iselaku dosen mata kuliah yang
bersangkutan. Dan tak lupa juga untuk keluargapenulis yang telah memberikan
dukungan dan bantuan berupa moril dan materil dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari rekan semua yang nantinya penulis jadikan bahan dalam penyempurnaan
makalah ini.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman. Aamiin.
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………. i
Daftar Isi .……………………………………………………………………………………….
i
Bab I Pendahuluan ………………………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………… 1
Bab II Pembahasan ……………………………………………………………………………………. 2
A. Pengertian Tujuan Pendidikan ……………………………………………………………….. 2
B. Fungsi Tujuan Pendidikan …………………………………………………………………… 4
C. Macam-macam Tujuan Pendidikan ………………………………………………………… 6
D. Manfaat Tujuan Pendidikan …………………………………………………………….. 11
Bab III Kesimpulan Dan Penutup …………………………………………………………………. 12
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………. 13
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatanpendidikan merupakan
kegiatan antar manusia, oleh manusia dan untuk manusia. Oleh karena itu
pembicaraan tentang pendidikan tidak pernah lepas dari unsur manusia.
Pada umumnya pendidikan itu
diberikan atau diselenggarakan dalam rangka mengembangkan seluruh potensi
manusia ke arah yang positif yang berlangsung sepanjang hayat (life long process),
dan generasi ke generasi.Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sekaligus
usaha sadar, didalamnya tidak lepas dari keterbatasan-keterbatasan yang dapat
melekat pada peserta didik, pendidik, interaksi pendidik, serta pada lingkungan
dan sarana pendidikan.
Oleh sebab itu perlu adanya
pemahaman tentang arti dan tujuan pendidikan secara mendalam. Tujuan pendidikan
merupakan masalah yang fundamental dalam pelaksanaan pendidikan, karena dasar
pendidikan itu akan menentukan corak dan isi pendidikan. Tujuan pendidikan
itupun akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Untuk itu kita harus
memahami tujuan yang nantinya bisa dicapai.
Dan berdasarkan latar belakang
tersebut penulis akan membahas makalah yang berjudul tujuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah di paparkan, maka dapat penulis simpulkan rumusan masalahnya. Yaitu
sebagai berikut:
1.
Apa
pengertian tujuan pendidikan?
2.
Apakah
fungsi tujuan pendidikan?
3.
Apasaja
macam-macam tujuan pendidikan?
4.
Apa
manfaat tujuan pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
TUJUAN
PENDIDIKAN
A.
Pengertian
Tujuan Pendidikan
Menurut
sejarah bangsa Yunani, tujuan pendidikan ialah ketentraman. Sedangkan menurut
Islam, tujuan pendidikan ialah membentuk manusia supaya sehat, cerdas, patuh,
dan tunduk kepada perintah Tuhan serta menjauhi larangan-larangan-Nya (Ahmadi,
1991:99).
Dalam
Suwarno (1992) terdapat beberapa pengertian tujuan pendidikan menurut beberapa
tokoh, diantaranya:
1. Ki Hadjar Dewantoro
Tujuan pendidikan adalah mendidik
anak agar menjadi manusia yang sempurna hidupnya, yaitu kehidupan dan
penghidupan manusia yang selaras dengan alamnya (kodratnya) dan masyarakatnya.
2. Johan Amos Comenius (Austria,
1592-1670, tokoh aliran realism pendidikan)
Tujuan pendidikan adalah membentuk
manusia yang mempunyai pengetahuan kesusilaan dan kesalehan sebagai persiapan
untuk kehidupan akherat.
3. John Locke (Inggris, 1632-1704,
tokoh aliran Empirisme dalam pendidikan)
Tujuan pendidikan adalah membentuk
“Gentlemen”.
4. J.J. Rousseau (Perancis, 1712 -
1778, tokoh aliran Naturalisme)
Tujuan pendidikan adalah
mempertahankan kebaikan yang ada pada manusia dan membentuk anak menjadi
anggota masyarakat yang natural.
5. John Heinrich Pestalozzi (Swiss,
1746 - 1827, tokoh pendidikan sosial)
Tujuan pendidikan adalah mempertinggi
derajat rakyat (social regeneration) dengan mengembangkan potensi jiwa anak
secara wajar.
6. Friedrich Frobel (Jerman, 1782 -
1852, tokoh pendidikan anak-anak)
Tujuan pendidikan adalah membentuk
anak menjadi makhluk aktif dankreatif.
7. Herbert Spencer (Inggris,
1820-1903, tokoh gerakan ilmiah dalam pendidikan)
Tujuan pendidikan adalah
mengilmiahkan usaha-usaha pendidikan, serta membentuk manusia ilmiah.
8. John Dewey (Amerika, 1859 - 1952,
tokoh pendidikan sosial)
Tujuan pendidikan adalah membentuk
anak menjadi anggota masyarakat yang baik, yaitu anggota masyarakat yang
mempunyai kecakapan praktis dan dapat memecahkan problem sosial sehari-hari
dengan baik.
9. George Kerchensteiner (Jerman,
1855-1932, tokoh pendidikan kewarganegaraan)
Tujuan pendidikan adalah mendidik
anak menjadi warga negara yang baik.
10. Maria Montessori (Italia, 1870 -
1952, tokoh pendidikan kanak-kanak)
Tujuan pendidikan adalah
perkembangan anak secara bebas.
11. Helen Parkhurst (Amerika, 1887 -
1900, tokoh pendidikan individual)
Tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi warga
negara yang baik.
MPRS
No. 2 Tahun 1960 yang berbunyi tujuan pendidikan ialah membentuk manusia
pancasila sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh
pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.Tujuan pendidikan nasional dalam Pembukaan
UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan yang dimaksud disini
bukan semata-mata kecerdasan yang hanya berorientasi pada kecerdasan
intelektual saja, melainkan kecerdasan meyeluruh yang mengandung makna lebih
luas.
Tujuan
pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi : “.…bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Berdasarkan
pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan yaitu
menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kapada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, cerdas, berperasaan, berkemauan, dan mampu berkarya; mampu memenuhi
berbagai kebutuhan secara wajar, mampu mengendalikan hawa nafsunya;
berkepribadian, bermasyarakat dan berbudaya.
B.
Fungsi
Tujuan Pendidikan
Fungsi
pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat dari kebodohan
dan ketertinggalan. Sedangkan menurut UUSPN No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurut
David Popenoe ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
a. Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
b. Memilih dan mengajarkan peranan
sosial.
c. Menjamin integrasi sosial.
d. Sekolah mengajarkan corak
kepribadian.
e. Sumber inovasi sosial.
Selain itu, Pendidikan juga mempunyai fungsi untuk
mengadakan perubahan sosial yaitu:
a. Melakukan
reproduksi budaya.
b. Difusi
budaya.
c. Mengembangkan
analisis kultural terhadap kelembagaan-kelembagaan tradisional.
d. Melakukan perubahan-perubahan
atau modifikasi tingkat ekonomi sosial tradisional.
e.
Melakukan perubahan-perubahan yang
lebih mendasar terhadap institusi-institusi tradisional yang telah ketinggalan.
Menurut
ahmad D. Marimba, fungsi tujuan kegiatan pendidikan ada empat, yaitu:
1.
Mengakhiri
usaha
Tujuan berfungsi untuk mengakhiri
usaha. Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidaklah mempunyai arti apa-apa.
Selain itu usaha mengalami permulaan dan mengalami pula akhirnya. Pada umumnya
suatu usaha baru berakhir kalau tujuan akhir telah dicapai.
2.
Mengarahkan
usaha
Tujuan berfungsi mengarahkan usaha.
Tanpa adanya antisipasi (pandangan ke depan) kepada tujuan, penyelewengan akan
banyak terjadi dan kegiatan yang dilakukan tidak akan berjalan secara efesien.
3.
Titik
tolak untuk mencapai tujuan-tujuan lain
Tujuan dapat berfungsi sebagai
titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain, yaitu tujuan-tujuan baru
maupun tujuan lanjutan dari tujuan pertama. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa dari satu segi tujuan itu membatasi ruang gerak usaha, namun dari segi
lain tujuan tersebut dapat mempengaruhi dinamika usaha tersebut.
4.
Memberi
nilai pada usaha-usaha tersebut (Marimba, 1962: 45-46).
Tujuan berfungsi memberi nilai
(sifat) pada usaha itu. Ada usaha-usaha yang tujuannya lebih luhur, lebih
mulia, lebih luas daripada usaha-usaha lain. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
rumusan setiap tujuan selalu disertai dengan nilai-nilai yang hendak diusahakan
perwujudannya. Nilai-nilai ini tentu saja bermacam-macam sesuai dengan
pandangan yang merumuskannya. Jika yang merumuskan tujuan tersebut orang muslim
yang taat dan luas wawasan keislamannya, tentu saja akan dimasukkan nilai-nilai
yang sejalan dengan ajaran Islam yang dianutnya.
Dalam
hubungannya dengan fungsi keempat tujuan pendidikan tersebut di atas,
yakni sebagai pemberi nilai terhadap suatu kegiatan, Langgulung (1980:
178) memandang bahwa tujuan pendidikan Islam harus mampu mengakomodasikan tiga
fungsi utama dari agama yaitu;
a. fungsi spiritual yang berkaitan
dengan aqidah dan iman;
b. fungsi psikologis yang berkaitan
dengan tingkah laku individual termasuk nilai-nilai akhlak yang mengangkat
derajat manusia ke derajat yang lebih sempurna;
c. fungsi sosial yang berkaitan dengan
aturan-aturan yang menghubungkan manusia dengan manusia lain atau masyarakat,
dimana masing-masing menyadari hak-hak dan tanggung jawabnya untuk menyusun
masyarakat yang harmonis dan seimbang.
Implikasinya,
pendidikan harus berfungsi untuk mewujudkan (mengembangkan) berbagai potensi
yang ada pada manusia dalam konteks dimensi keberagaman, moralitas, moralitas,
individualitas/personalitas, sosialitas dan keberbudayaan secara menyeluruh dan
terintegrasi. Dengan kata lain, pendidikan berfungsi untuk memanusiakan manusia
C.
Macam
– macam Tujuan Pendidikan
Tentang tujuan pendidikan, Langeveld
membedakannya menjadi enam tujuan pendidikan.
1. Tujuan Umum
Yaitu tujuan yang akan dicapai di akhir proses pendidikan,
yaitu tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani anak didik. Maksud kedewasaan
jasmani adalah jika pertumbuhan jasmani sudah mencapai batas pertumbuhan
maksimal, maka pertumbuhan jasmani tidak akan berlangsung lagi. Kedewasaan
rohani yang dimaksud yaitu peserta didik sudah mampu menolong dirinya sendiri
mampu berdiri sendiri, dan mampu bertanggung jawab atas semua perbuatan nya.
Tujuan umum
berarti tujuan total atau tujuan yang lengkap yaitu tujuan yang pada akhirnya
akan dicapai oleh pendidik terhadap anak didik yaitu terwujudnya kedewasaan
jasmani dan rohani. (Barnadib, 1989)
Menurut
Kohnstamm dan Gunning, tujuan akhir pendidikan itu ialah membentuk insan kamil
atau manusia sempurna. (Amir Daien,1973) Dengan demikian tujuan umum atau akhir
pendidikan ialah membentuk insan kamil yaitu manusia yang dewasa jasmani dan
rohaninya baik secara moral, intelektual, sosial, estesis, agama dan lain
sebagainya.
2. Tujuan Khusus
Yaitu tujuan tertentu yang hendak dicapai berdasarkan usia, jenis
kelamin, sifat, bakat, intelegensi, lingkungan sosial budaya, tahap-tahap perkembangan, tuntunan
syarat pekerjaan.
Tujuan ini merupakan pengkhususan dari pada tujuan umum, karena untuk menuju
kepada tujuan umum itu perlu adanya pengkhususan tujuan yang disesuaikan dengan
kondisi dan situasi tertentu, misalnya disesuaikan dengan:
a. Cita-cita pembangunan suatu
masyarakat atau bangsa.
b. Tugas suatu badan atau lembaga
pendidikan.
c. Bakat dan kemampuan anak didik.
d. Kesanggupan-kesanggupan yang ada
pada pendidik.
e. Tingkat pendidikan, dan sebagainya.
(Umar Tirtaraharja, dkk, 2005:38-39)
3. Tujuan Tidak Lengkap
Yaitu tujuan yang menyangkut sebagian aspek manusia.
Jaditujuan tidak lengkap ini bagian dari tujuan umum yang melengkapi
perkembangan seluruh aspek kepribadian.
Tujuan ini
erat hubungannya dengan aspek-aspek pendidikan yang akan membentuk aspek-aspek
kepribadian manusia, seperti aspek-aspek pendidikan yaitu kecerdasan, moral,
sosial, keagamaan, estetika, dan sebagainya.
4. Tujuan Sementara
Yaitu proses untuk
mencapai tujuan umum yang tidak dapat dicapai sekaligus.karena perlu ditempuh
setingkat demi setingkat. Tingkatan demi tingkatan inilah yang disebut tujuan
sementara.
Tujuan
sementara adalah tujuan pendidikan yang dicapai si anak pada tiap fase
perkembangan. Agar tujuan sementara ini dapat tercapai dengan sebaik-baiknya
maka pendidik harus mengetahui masa peka yaitu masa dimana anak masanya matang
untuk mempelajari sesuatu yang akan dicapai dengan tujuan tersebut.
5. Tujuan Intermedier (perantara)
Yaitu tujuan perantara bagi tujuan lainnya yang pokok.
Misalnya anak dibiasakan
menyapu halaman maksudnya supaya kelak ia memiliki rasa tanggung jawab.
Tujuan perantara ini merupakan alat atau sarana untuk mencapai
tujuan-tujuan yang lain. Keenam tujuan tersebut menurut Langeveld intinya dapat
disederhanakan menjadi satu macam saja, yaitu “tujuan umum” dimana semua
tujuan-tujuan (kelima tujuan yang lainnya) diarahkan untuk pencapaian tujuan
umum pendidikan yaitu terbentuknya kehidupan sebagai insan kamil, suatu
kehidupan dimana ketiga inti hakikat manusia baik sebagai makhluk individu,
makhluk sosial dan makhluk susila/religious dapat terwujud secara harmonis.
6. Tujuan Insidental (seketika)
Yaitu tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu,
yang sifatnya seketika dan spontan. Misalnya orang tua menegur anaknya agarberbicara
sopan. Tujuan ini disebut tujuan seketika
karena tujuan ini timbul secara kebetulan, secara mendadak dan hanya bersifat
sesaat.
Tujuan
seketika ini meskipun hanya sesaat dapat memberikan andil dalam pencapaian
tujuan selanjutnya, karena melalui tujuan-tujuan seperti ini dapat memberikan
pengetahuan dan pengalaman langsung yang erat hubungannya dengan kehidupannya
nanti dimasa yang akan datang.(Abdul Kadir, dkk,
2009: 4-12).
Sedangkan Menurut Bloom (dalam
Suwarno,2006: 35–36)Tujuan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Domain
Kognitif, yang meliputi
kemampuan – kemampuan yang diharapkan dapat tercapai setelah dilakukan nya
proses belajar mengajar.
2. Domain Afektif, yaitu berupa
kemampuan untuk menerima, menjawab, membentuk dan mengarakterisasi.
3. Domain
Psikomotor, yaitu terdiri dari
kemampuan persepsi, kesiapan dan respon terpimpin.
Dalam
Suwarno (1992), ada beberapa macam tujuan pendidikan, diantaranya sebagai
berikut:
1. Tujuan umum, yaitu tujuan yang
menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala waktu dan keadaan. Tujuan umum ini
dirumuskan dengan memperhatikan hakekat kemanusiaan yang universal.
2. Tujuan khusus, yaitu pengkhususan
dari tujuan umum atas dasar beberapa hal antara lain:
a. Perbedaan individual pada si
terdidik.
b. Perbedaan lingkungan keluarga atau
masyarakat.
c. Perbedaan yang berhubungan dengan
tugas lembaga pendidikan.
d. Perbedaan yang berhubungan dengan
pandangan atau falsafah hidup suatu bangsa.
3. Tujuan tak lengkap atau tak
sempurna, yaitu tujuan yang hanya mencakup salah satu aspek saja. Misalnya:
tujuan khusus pembentukan kecerdasan saja.
4. Tujuan sementara, ialah tujuan yang
dicapai pada tiap tingkat perjalanan menuju tujuan akhir. Misalnya
menyelesaikan belajar di sekolah dasar merupakan tujuan sementara untuk
selanjutnya menuju ke SMP, SMA, dan selanjutnya.
5. Tujuan insidentil, yaitu tujuan
yang timbul karena adanya situasi yang terjadi secara kebetulan.
6.
Tujuan
intermediair, yaitu tujuan yang merupakan alat atau perantara
untuk mencapai tujuan yang lain.
Selanjutnya
dalam hubungan dengan hierarki tujuan pendidikan, dibedakan dalam beberapa
macam tujuan pendidikan, yaitu:

1.
Tujuan
nasional
Tujuan nasional ialah tujuan umum
pendidikan nasional yang mengandung rumusan kualifikasi umum yang diharapkan
akan dimiliki oleh setiap warga negara setelah mengikuti dan menyelesaikan
program pendidikan nasional tertentu (Suwarno, 1992:52).
2.
Tujuan
institusional
Tujuan institusional adalah tujuan
yang hendak dicapai oleh lembaga pendidikan atau satuan pendidikan tertentu. Tiap
lembaga pendidikan memiliki tujuan masing-masing yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya dan yang sesuai dengan karakteristik lembaga tersebut
(Suardi,2010:7).
3.
Tujuan
kurikulum
Tujuan kurikulum adalah tujuan yang
hendak dicapai oleh program studi, bidang studi dan mata pelajaran tertentu
yang disusun berdasarkan tujuan instruksional. Perumusan tujuan kurikulum berpedoman
pada kategorisasi tujuan pendidikan atau taksonomi tujuan, yang dikaitkan
dengan bidang studi yang bersangkutan (Suardi, 2010:7).
4.
Tujuan
instruksional
Tujuan ini dibedakan menjadi dua,
yaitu tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Tujuan
instruksional umum berisi kualifikasi yang merupakan pernyataan hasil belajar
yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam
pokok bahasan tertentu. Tujuan instruksional khusus merupakan penjabaran lebih
lanjut dari tujuan instruksional umum, dinyatakan dalam rumusan
sekhusus-khususnya, sehingga tujuan tersebut mudah dinilai dan tidak
menimbulkan salah tafsir (Suwarno, 1992:53).
D.
Manfaat
Tujuan Pendidikan
Dari
definisi pendidikan sesuai UU RI No.20 tahun 2003 dapat diketahui manfaat pendidikan bagi seseorang
yaitu agar dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga akan mendapatkan
kekuatan spiritual keagamaan, lalu bisa mengendalikan dirinya, memiliki pribadi
yang lebih baik dan juga meningkatkan kecerdasan, memiliki akhlak yang mulia
disertai berbagai keterampilan untuk dirinya dan masyarakat secara luas dan
juga bagi bangsa dan negara.
Pentingnya Pendidikan sebagai upaya untuk dilakukan secara sadar berguna untuk
menambah segala macam pengetahuan dan wawasan serta pengalaman dalam mengarungi
dan menentukan tujuan hidup sehingga bisa memiliki pandangan yang luas kearah
depan yang lebih baik.
BAB III
KESIMPULAN
DAN PENUTUP
Tujuan
pendidikan yaitu menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kapada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan, berkemauan, dan mampu berkarya;
mampu memenuhi berbagai kebutuhan secara wajar, mampu mengendalikan hawa nafsunya;
berkepribadian, bermasyarakat dan berbudaya.
fungsi
tujuan kegiatan pendidikan ada empat, yaitu: Mengakhiri usaha, Mengarahkan
usaha, Titik tolak untuk mencapai tujuan-tujuan lain, Memberi nilai pada
usaha-usaha tersebut. (Marimba, 1962: 45-46).
Macam
– macam Tujuan Pendidikan yaitu: Tujuan umum, tujuan
khusus, tujuan tidak lengkap (tidak sempurna),
tujuan sementara, tujuan Intermedier
(perantara), tujuan Insidental (seketika), domain kognitif, domain afektif, domain psikomotor, tujuan nasional, tujuan
institusional, tujuan kurikulum, tujuan instruksional hal tersebut sesuai
dengan apa tujuan yang hendak dituju.
Adapun manfaat tujuan pendidikan bagi seseorang yaitu agar dapat
mengembangkan potensi dirinya sehingga akan mendapatkan kekuatan spiritual
keagamaan, lalu bisa mengendalikan dirinya, memiliki pribadi yang lebih baik
dan juga meningkatkan kecerdasan, memiliki akhlak yang mulia disertai berbagai
keterampilan untuk dirinya dan masyarakat secara luas dan juga bagi bangsa dan
negara.
Demikian
pemaparan yang dapat penulis tuangkan dalam makalah ini, mohon maaf jika ada
kesalahan kata, bahasa, materi, maupun teori-teori yang penulis sajikan.Semoga hasil
dari penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Aamiin.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Ahmadi, A. dan Nur Uhbiyati. 1991.
Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
2. Suardi, M. 2010. Pengantar
pendidikan teori dan aplikasi, Jakarta : PT Indeks.
3. Suwarno. 1992. Pengantar Umum
Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta.
4. Undang-Undang No.20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5. Kadir Abdul, dkk. 2009. Dasar –
dasar Pendidikan. Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press
6.
https://www.academia.edu/4563266/MAKALAH_TUJUAN_PENDIDIKANdi unduh pada hari kamis tanggal 30
oktober 2014 pukul 10:00
7.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196111141987031-ELIH_SUDIAPERMANA/Tujuan_dan_Fungsi_Pendidikan.pdf di unduh pada hari kamis 30
Oktober 2014 pukul 10:20
8.
http://tutikd.blogspot.com/2013/02/fungsi-dan-tujuan-pendidikan.html di unduh pada hari kamis, tanggal
30 oktober 2014 pukul 10:53
9.
https://www.academia.edu/4563266/MAKALAH_TUJUAN_PENDIDIKAN di unduh pada hari kamis tanggal
30 oktober 2014 pukul 11:07 WIB
10.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196111141987031-ELIH_SUDIAPERMANA/Tujuan_dan_Fungsi_Pendidikan.pdf di unduh pada hari kamis tanggal
30 oktober 2014 pukul 11:20
11.
http://bukhariumar59.blogspot.com/2012/07/fungsi-tujuan-pendidikan.html
31/10/2014 hari jum’at 11:30
12. D.
Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung:
Al-Ma’arif, 1986
13. Langgulung,
Hasan, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Maarif,
1980
14. Barnadib,
Sutari Imam, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta: Fip Ikip, 1987
15. Indrakusuma, Amir Daien, Pengantar
ilnu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1973.
16. Umar Tirtarahardja, Pengantar Pendidikan
(Edisi Revisi), Jakarta: Rineka Cipta, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar