MAKALAH
PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Manajemen Pengelolaan Kelas
Semester : V ( Lima ) PAI / Reguler
Dosen Mata Kuliah : Drs. H. Hasan Maulani. M.Pd.

Di Susun Oleh :
Eis Komala Ns
Nim : 1112-01----
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI STRATA - 1
STAI
MIFTAHUL HUDA
SUBANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan
kehadirat Allah SWT., karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah
satu tugas mata kuliah Manajemen Pengelolaan Kelas yang berjudul “PENDEKATAN
DALAM PENGELOLAAN KELAS”.
Tidak
lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bapak Drs. H. Hasan
Maulani, M.Pd. dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
rekan semua yang nantinya penulis jadikan bahan dalam penyempurnaan makalah
ini.
Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …… …. ….…….…………..…... ………………..….…………...... i
DAFTAR ISI ……………...…………… .….…… …..………………...…..……………..…..
ii
PENDAHULUAN ……………….……….…….……….…………… ………......……….… 1
A. Latar
Belakang ……….…………….…..……………………….…….…….………… 1
B. Rumusan
Masalah ……………. …… ……………… ….…………….......…..…...... 1
C. Tujuan
Penulisan …………….………………………………………………...……… 1
D. Manfaat Penulisan …………………………………………………………………….. 1
E. Metode Pengumpulan Data ………………….……………
...…….…....…. ………. 1
DUNIA
TASAWUF ……………………………………………………………………..……… 2
A. Pengertian Pengelolaan Kelas
……………………………………..……………...... 2
B. Tujuan Pendekatan Pengelolaan Kelas
….………………….……………………… 2
C. Pendekatan dalam Pengelolaan kelas
………...…………….……………………… 3
D. Manfaat Pendekatan Pengelolaan
Kelas …………...………………….…………... 8
PENUTUP …………………………………….………….…..……………..…..……..…..…. 9
A.
Kesimpulan ……… …………………………...………..…...…….………............…
9
B.
Saran ..…………………… ………...…….….……..……...….…...……………..…..
9
DAFTAR PUSTAKA ……….…….……..…..….………… ……….…..……..…...……….. 10
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pengelolaan
kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks. Dan guru menggunakannya
untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa. Sehingga
peserta didik dapat mencapai tujuan pengajaran secaara efektif dan efisien dan
memungkinkan mereka dapat belajar dengan baik.
Tidak semua guru mengerti bagaimana mengelola kelas dengan baik.
Pendekatan
- pendekatan yang harus dilakukan seorang guru dalam mengelola kelas. Agar
tercipta lingkungan kelas yang kondusif dan efektif maka diperlukan adanya
pendekatan - pendekatan dalam mengelola kelas. Dan dalam makalah ini penulis
akan sedikit menjelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam
mengelola dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap efektif dan efisien
dengan menggunakan berbagai metode pendekatan dalam pengelolaan kelas.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian pengelolaan kelas?
2. Apa
tujuan pendekatan pengelolaan kelas?
3. Apa
saja pendekatan - pendekatan dalam pengelolaan kelas?
4. Apa
manfaat yang dihasilkan dari pendekatan dalam pengelolaan kelas?
C. TUJUAN
PENULISAN
1. Agar
seorang guru mengerti apa itu pengertian, tujuan dan manfaat yang dihasilkan
dalam pendekatan pengelolaan kelas.
2. Agar
seorang guru memahami pendekatan - pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan
kelas.
D. MANFAAT
PENULIASAN
1. Memberi
gambaran tentang pengertian, tujuan, manfaat pendekatan pengelolaan kelas.
2. Memberikan
gambaran seperti apa pendekatan - pendekatan dalam pengelolaan kelas.
E. METODE
PENGUMPULAN DATA
Dalam
pengumpulan data, penulis memperoleh datanya dari situs internet, baik dari
Blogger, Artikel, atau situs - situs lainnya dengan cara browsing. Juga dari
sumber buku yang berhubungan dengan makalah yang penulis buat.
PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS
A. PENGERTIAN
PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan
kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi gangguan dalam proses
belajar mengajar. Karena pengelolaan kelas
dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak
didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Made Pidarta mengemukakan bahwa : “Pengelolaan
kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema
dan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki, memelihara
dan mempertahankan sistem atau organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat
memanfaatkan kemampuannya, bakatnya dan energinya pada tugas-tugas individual.[1]”
Menurut Hadari Nawawi ( 1989 : 115
), “pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas
dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang
seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan kelas yang
berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.” Suharsimi Arikunto (1988) “suatu
usaha yang dilakukan guru untuk membantu menciptkan kondisi belajar yang
optimal.[2]”
Jadi
pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan guru dalam mengelola anak
didiknya di kelas dengan menciptakan, memperbaiki memelihara dan mempertahankan
suasana atau kondisi kelas yang baik dan mendukung program pengajaran untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. TUJUAN
PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS
Secara umum tujuan pengelolaan kelas
adalah menyediaan bermacam-macam fasilitas untuk kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual di dalam kelas. Fasilitas yang
disediakan memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial
yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa (Sudirman N, 1991, Hal : 311). Tujuan
lainnya adalah mengantarkan anak didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
mengerti menjadi mengerti, dan dari tidak berilmu menjadi berilmu.
Menurut
Ahmad ( 1995 : 2 ), tujuan pengelolaan kelas adalah :[3]
1. Mewujudkan situasi dan kondisi
kelas.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang
dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar-mengajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas
serta alat-alat belajar.
4. Membina dan membimbing sesuai dengan
latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individu.
Pengelolaan dan
pembelajaran dapat dibedakan tetapi memiliki fungsi sama. Pengelolaan pada
aspek pengaturan (management).
Sementara pembelajaran (instruction)
penekanannya pada aspek mengelola atau memproses materi pembelajaran. Tujuannya
sama yaitu tujuan pembelajaran. Setiap pengelolaan kelas memiliki
tujuan. Begitupun pendekatan pengelolaan kelas. Tujuan dari pendekatan
pengelolaan kelas itu sendiri untuk seorang guru yaitu :[4]
1. Menguasai
pendekatan. Pendekatan pengelolaan kelas yang potensial, dalam hal ini
pendekatan perubahan tingkah laku, penciptaan iklim socio emotional dan proses
kelompok dan pendekatan – pendekatan yang lainnya.
2. Seorang
guru dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan prosedur yang sesuai
dengan baik dalam masalah pengelolaan kelas. Kemampuan strategi pengelolaan
kelas seorang guru yang tepat sangat tergantung pada kemampuannya menganalisis
masalah pengelolaan kelas yang dihadapinya.
3. Menerapkan
pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas agar kondisi belajar dapat optimal,
efektif dan efisien.
4. Setiap guru dituntut secara
profesional mengelola kelas dan merencanakan serta mengimplementasikan
pelajaran sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif mulai dari awal hingga akhir
pembelajaran.
C. PENDEKATAN
DALAM PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas berdasarkan
pendekatannya diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Diantaranya yaitu:
1. Pendekatan Kekuasaan dan Otoriter (
Autority Approach )
Pendekatan kekuasaan seperti yang
diuraikan oleh Djamarah ( 2006 : 179 ).[5]
guru menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan
adalah kekuatan yang menuntut murid untuk mentaatinya. Di dalam kelas ada
kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas. Dan melalui
kekuasaan ini guru mendekatinya. Selain itu pendekatan otoriter merupakan kegiatan
guru untuk mengontrol tingkah laku siswa dengan penerapan disiplin secara
ketat. Dalam pendekatan ini mengandung unsur kekuasaan dan ancaman.
2. Pendekatan kebebasan atau Permisif (
Permisive Approach )
Kebebasan diartikan suatu proses
untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan
saja dan dimana saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin
kebebasan anak didik. Selain itu pendekatan permisif yaitu upaya yang dilakukan
oleh guru dengan memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai
aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan.
3. Pendekatan Resep (cook book)
Pendekatan resep ini dilakukan
dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang
tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang
terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus
dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang
tertulis dalam resep.
4. Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini menerangkan bahwa
dalam perencanaan dan pelaksanaannya akan mencegah munculnya masalah tingkah
laku murid dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Dan menghentikan
tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan
mengimplementasikan pelajaran yang baik.
5. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku ( Behavior
Modification Approach)
Pengelolaan kelas diartikan sebagai
suatu proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah
mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang
kurang baik. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku ini bertolak dari sudut
pandangan psikologi behavioral.[6]
Untuk membina tingkah laku yang dikehendaki guru harus memberi penguatan
positif (stimulus positif). Dan untuk mengurangi tingkah laku yang kurang baik
seorang guru menggunakan hukuman (stimulus negatif).
Dari urayan tersebut, pendekatan tingkah
laku yang baik harus dirangsang dengan memberikan pujian atau hadiah yang
menimbulkan perasaan senang atau puas. Sebaliknya, tingkah laku yang kurang
baik dalam melaksanakan program kelas diberi sanksi atau hukuman yang akan menimbulkan
perasaan tidak puas dan pada gilirannya tingkah laku tersebut akan dihindari.
6. Pendekatan Suasana Emosi dan
Hubungan Sosial (Socio Emotional Climate Approach)
Pendekatan ini sebagai sekelompok
individu cenderung pada pandangan psikologi klinis dan konseling (penyuluhan).
Pendekatan socio-emotional akan tercapai secara maksimal apabila hubungan antar
pribadi (interpersonal) yang baik dan sehat berkembang di dalam kelas. Hubungan
tersebut meliputi hubungan antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa. Dalam
hal ini guru merupakan kunci terhadap pembentukan hubungan pribadi tersebut.
Dan peranannya adalah menciptakan hubungan pribadi yang sehat.
Dalam buku Djamarah ( 2006 : 182 )
dijelaskan, terdapat dua asumsi pokok yang dipergunakan dalam pengelolaan
kelas. Yang pertama yaitu iklim sosio dan emosional yang baik. Yang kedua iklim
social dan emosional yang baik tergantung guru dalam usahanya melaksanakan
kegiatan belajar yang didasari dengan hubungan manusiawi yang efektif.[7]
Carl A. Rogers menekankan pentingnya
guru bersikap tulus di hadapan peserta didik ( realness, gunueness, and
congruence ); menerima dan menghargai peserta didik sebagai manusia (
acceptance, prizing, caring, and trust ); dan mengerti peserta didik dari sudut
pandangan peserta didik sendiri ( emphation understanding ).[8]
Dalam pendekatan ini yang harus
dilakukan oleh seorang guru yaitu: kemampuan guru melakukan komunikasi yang
efektif dengan peserta didik; pentingnya guru membina rasa tanggung jawab
sosial dan harga diri peserta didik; pentingnya suasana kelas yang demokratis;
memberi kesempatan pada peserta didik untuk menghayati tata aturan masyarakat
tanpa harus bentrok dengan pribadi lain.[9]
7. Pendekatan Proses Kelompok ( Group
Processess Approach )
Pendekatan ini didasarkan pada
psikologi social dan dinamika kelompok. Dan asumsi pokoknya adalah pengalaman
belajar sekolah berlangsung dalam konteks kelompok social dan tugas guru yang
terutama dalam pengelolaan kelas adalah membina dan memelihara kelompok yang
produktif dan koherensif.[10]
Dalam pendekatan ini menurut Richard
A.S. dan Patricia A.S. unsur-unsur pengelolaan kelas dalam rangka pendekatan
proses kelompok yaitu: harapan timbal balik (mutual expectation) tingkah laku
guru-peserta didik dan antar peserta didik sendiri yang ditandai oleh
dimilikinya harapan (expectation) yang realistis dan jelas bagi semua pihak;
kepemimpinan baik guru maupun dari peserta didik; pola persahabatan
(attraction) antara anggota kelas; norma yang produktif; terjadinya komunikasi
yang efektif; perasaan keterikatan masing-masing anggota terhadap kelompok
(cohesiveness).[11]
Louis V.J dan Mary A. menggolongkan
kegiatan pengelolaan kelas menjadi dua jenis yaitu : facilitation yang mencakup
segala tindakan yang menciptakan iklim kerja yang produktif dan maintenance
yang meliputi semua tindakan yang bertujuan memelihara iklim kerja baik, yang
telah berhasil diperoleh. Kegiatan-kegiatan facilitation meliputi: penciptaan
cohesiveness; penetapan standar tingkah laku dan prosedur kerja; pengguaan
diskusi kelompok untuk memecahkan masalah. Sedangkan kegiatan maintenance
meliputi: pemeliharaan semangat kerja kelompok; penanganan penyelesaian
perselisihanmelalui diskusi; analisis dan diagnosis iklim kelassecara terus
menerus.[12] Dasar
dari Grooup Process Aprproach ini adalah Psikologi social dan dinamis kelompok.
8. Pendekatan kompetensi dan Pendekatan
tematik.
Pendekatan ini didasarkan atas suatu
anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya
masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa
dicegah.
9. Pendekatan Elektis dan Analistik Pluralistik
( Electis Approach )
Menurut Djamarah ( 2006 : 183 ).[13]
Pendekatan elektis yaitu guru kelas memilih berbagai pendekatan berdasarkan
situasi yang dihadapi. Dalam satu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan
dalam situasi yang lain mungkin mengkombinasikan ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan
ini mencakup tiga pendekatan ( perubahan tingkah laku, iklim sosio
emosional, dan proses kelompok ).
Dalam pendekatan electic, seorang
guru sebaiknya : meguasai pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas yang
potensial, seperti pendekatan perubahan tingkah laku. Penciptaan iklim
sosio-emosional dan proses kelompok; dapat memilih pendekatan yang tepat dan
melaksanakan prosedur yang sesuai dalam masalah pengelolaan kelas.[14]
Pendekatan ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dan inisiatif guru
kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang
dihadapinya.
Pendekatan elektis disebut juga
pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan
berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan
mempertahankan suatu kondisi agar proses belajar mengajar berjalan efektif dan
efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan tersebut sesuai
dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya untuk pengelolaan kelas.
10. Pendekatan proses keterampilan
Pendekatan proses keterampilan adalah
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses, aktifitas, dan kreatifitas
peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap,
serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-sehari.
11. Pendekatan lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan
suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan
peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
12. Pendekatan kontekstual (contextual
teaching and learning / CTL)
Pendekatan kontekstual merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.
13. Pendekatan
Ancaman
Dari pendekatan ancaman atau
intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses untuk
mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak
didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran,
dan memaksa.
Pendekatan
pengelolaan kelas sangatlah penting itu guna menciptakan suasana kelas yang
kondusif dan demi meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi
tugas dan tanggung jawab guru dengan memberdayakan segala potensi yang ada
dalam kelas demi kelangsungan proses pembelajaran.
D. MANFAAT
PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS
Manfaat yang akan di hasilakan dalam
pendekatan pengelolaan kelas dari yang telah dipaparkan yaitu :
1. Terciptanya
kedisiplinan dan terkontrolnya tingkah laku siswa dalam kelas.
2. Mencegah
dan menghentikan tingkah laku siswa yang kurang baik.
3. Berkembangnya
pengetahuan, psikologis, dan tingkah laku siswa kearah lebih baik.
4. Terciptanya
hubungan baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
5. Terciptanya
proses pembelajaran yang penuh semangat, efektif dan efisien.
6. Terciptanya
proses keterampilan aktifitas, kreatifitas pada siswa.
7. Menciptakan
pendayagunaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar siswa.
8. Terjalinnya
keakraban dan sifat saling membantu serta memudahkan siswa dan guru dalam
proses belajar - mengajar.
9. Dapat
memecahkan berbagai persoalan dan permasalahan yang akan terjadi maupun sudah
terjadi dalam kelas yang ditimbulkan oleh siswa.
10. Siswa
bebas beraktifitas dan melakukan segala kegiatan tanpa melanggar norma dan
aturan yang telah ditetapkan dalam kelas.
<<<<<<<(
SELESAI )>>>>>>>
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. pengelolaan
kelas adalah upaya yang dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas
dengan menciptakan, memperbaiki memelihara dan mempertahankan suasana atau
kondisi kelas yang baik dan mendukung program pengajaran untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan
2. Tujuan
dari pendekatan pengelolaan kelas itu sendiri untuk seorang guru yaitu :
Menguasai pendekatan. Seorang guru dapat memilih pendekatan yang tepat dan
melaksanakan prosedur yang sesuai dalam masalah pengelolaan kelas. Menerapkan
pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas agar kondisi belajar dapat optimal,
efektif dan efisien. Setiap
guru dituntut secara profesional mengelola kelas dan merencanakan serta
mengimplementasikan pelajaran sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif
mulai dari awal hingga akhir pembelajaran.
3. Macam – macam pendekatan dalam
pengelolaan kelas. Yaitu : Pendekatan Kekuasaan dan Otoriter ( Autority
Approach ), Pendekatan kebebasan dan Permisif ( Permisive Approach ),
Pendekatan resep, pendekatan pengajaran, Pendekatan Perubahan Tingkah Laku (
Behavior Modification Approach), Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial
(Socio Emotional Climate Approach), Pendekatan Proses Kelompok ( Group
Processess Approach ), Pendekatan kompetensi dan Pendekatan tematik, Pendekatan
Elektis dan Pluralistik ( Electis Approach ), Pendekatan proses keterampilan,
pendekatan lingkungan, Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning / CTL), Pendekatan kerja kelompok,
pendekatan tematik, pendekatan ancaman dan lain sebagainya.
4. Manfaat pendekatan pengelolaan kelas
meliputi : Terciptanya kedisiplinan dan terkontrolnya tingkah laku
siswa dalam kelas, Mencegah dan menghentikan tingkah laku siswa yang kurang
baik, Berkembangnya pengetahuan, psikologis, dan tingkah laku siswa kearah
lebih baik, dan masih banyak manfaat – manfaat lainnya yang tidak di sebutkan
dalam kesimpulan ini.
B. SARAN
Demikianlah
pemaparan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat untuk penulis sendiri juga untuk semua yang membacanya. Dan mohon
maaf jika ada kesalahan dalam penyajian makalah ini. Dan penulis selalu
berharap saran dan kritik dari pembaca semua untuk penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi :
1. Drs.
S.B. Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam
Interaksi Edukatif.jakarta: Rineka Cipta, 2000. Hal : 172.
5. Drs.
S. B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi
belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 179.
6. Drs.
S.B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi
belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 180
7. Drs.
S.B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi
belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 182
8. Drs.
Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan
pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 150
9. Drs.
Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan
pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 151
10. Drs.
Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan
pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 152
11. Drs.
Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan
pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 152
12. Drs.
Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan
pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 153
13. Drs.
S.B. Djamarah dan Drs. A. Zain, Strategi belajar mengajar. Penerbit
Rineka Cipta, 2006. Hal : 183
14. Drs.
Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan
pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 154
Daftar
Pustaka :
7.
Drs.
S.B. Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam
Interaksi Edukatif.jakarta: Rineka Cipta, 2000
8.
Drs.
S. B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi
belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006
9.
Drs.
Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan
pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004.
10.
Drs.
S.B. Djamarah & Drs. A. Zain, Strategi belajar mengajar. Penerbit
Rineka Cipta, 2006
11.
Drs.
Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan
pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004.
[1] Drs.
S.B. Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam
Interaksi Edukatif.jakarta: Rineka Cipta, 2000. Hal : 172.
[5]
Drs. Syaiful B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi
belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 179.
[6]
Drs. S.B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi
belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 180
[7] Drs. S.B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi belajar mengajar. Penerbit
Rineka Cipta, 2006. Hal : 182
[8] Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal :
150
[9] Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal :
151
[10]
Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran.
Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 152
[11]
Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran.
Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 152
[12]
Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran.
Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 153
[13]
Drs. S.B. Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi belajar mengajar. Penerbit
Rineka Cipta, 2006. Hal : 183
[14]
Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran.
Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 154
Tidak ada komentar:
Posting Komentar