Jumat, 06 Desember 2013

Manajemen Pengelolaan Kelas



MAKALAH
PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Manajemen Pengelolaan Kelas
Semester : V ( Lima ) PAI / Reguler
Dosen Mata Kuliah : Drs. H. Hasan Maulani. M.Pd.


Description: Description: Description: logoMifda subang


Di Susun Oleh :
Eis Komala Ns
Nim : 1112-01---- 


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI STRATA - 1
STAI MIFTAHUL HUDA
SUBANG
2013


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT., karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pengelolaan Kelas yang berjudul “PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS”.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bapak Drs. H. Hasan Maulani, M.Pd. dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari rekan semua yang nantinya penulis jadikan bahan dalam penyempurnaan makalah ini.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aamiin.

Penulis


DAFTAR ISI
KATA  PENGANTAR    …… …. ….…….…………..…... ………………..….…………......  i
DAFTAR ISI  ……………...…………… .….…… …..………………...…..……………..….. ii
PENDAHULUAN    ……………….……….…….……….…………… ………......……….… 1
A.     Latar Belakang ……….…………….…..……………………….…….…….………… 1
B.     Rumusan Masalah …………. …… ……………… ….…………….......…..…...... 1
C.    Tujuan Penulisan ………….………………………………………………...……… 1
D.    Manfaat Penulisan …………………………………………………………………….. 1
E.     Metode Pengumpulan Data ………………….…………… ...…….…....…. ………. 1
DUNIA TASAWUF ……………………………………………………………………..……… 2
A.     Pengertian Pengelolaan Kelas ……………………………………..……………...... 2
B.     Tujuan Pendekatan Pengelolaan Kelas ….………………….……………………… 2
C.    Pendekatan dalam Pengelolaan kelas ………...…………….……………………… 3
D.    Manfaat Pendekatan Pengelolaan Kelas …………...………………….…………... 8
PENUTUP  …………………………………….………….…..……………..…..……..…..…. 9
A.     Kesimpulan   ……… …………………………...………..…...…….………............… 9
B.     Saran  ..…………………… ………...…….….……..……...….…...……………..….. 9
DAFTAR PUSTAKA  ……….…….……..…..….………… ……….…..……..…...……….. 10



PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Pengelolaan kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks. Dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa. Sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pengajaran secaara efektif dan efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar dengan baik.  Tidak semua guru mengerti bagaimana mengelola kelas dengan baik.
Pendekatan - pendekatan yang harus dilakukan seorang guru dalam mengelola kelas. Agar tercipta lingkungan kelas yang kondusif dan efektif maka diperlukan adanya pendekatan - pendekatan dalam mengelola kelas. Dan dalam makalah ini penulis akan sedikit menjelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam mengelola dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap efektif dan efisien dengan menggunakan berbagai metode pendekatan dalam pengelolaan kelas.
B.  RUMUSAN MASALAH
1.  Apa pengertian pengelolaan kelas?
2.  Apa tujuan pendekatan pengelolaan kelas?
3.  Apa saja pendekatan - pendekatan dalam pengelolaan kelas?
4.  Apa manfaat yang dihasilkan dari pendekatan dalam pengelolaan kelas?
C. TUJUAN PENULISAN
1.  Agar seorang guru mengerti apa itu pengertian, tujuan dan manfaat yang dihasilkan dalam pendekatan pengelolaan kelas.
2.  Agar seorang guru memahami pendekatan - pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan kelas.
D. MANFAAT PENULIASAN
1.  Memberi gambaran tentang pengertian, tujuan, manfaat pendekatan pengelolaan kelas.
2.  Memberikan gambaran seperti apa pendekatan - pendekatan dalam pengelolaan kelas.
E.  METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam pengumpulan data, penulis memperoleh datanya dari situs internet, baik dari Blogger, Artikel, atau situs - situs lainnya dengan cara browsing. Juga dari sumber buku yang berhubungan dengan makalah yang penulis buat.

PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS
A.  PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Karena pengelolaan kelas  dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Made Pidarta mengemukakan bahwa : “Pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema dan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki, memelihara dan mempertahankan sistem atau organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya dan energinya pada tugas-tugas individual.[1]
Menurut Hadari Nawawi ( 1989 : 115 ), “pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.” Suharsimi Arikunto (1988) “suatu usaha yang dilakukan guru untuk membantu menciptkan kondisi belajar yang optimal.[2]
Jadi pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas dengan menciptakan, memperbaiki memelihara dan mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang baik dan mendukung program pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B.  TUJUAN PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah menyediaan bermacam-macam fasilitas untuk kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual di dalam kelas. Fasilitas yang disediakan memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa (Sudirman N, 1991, Hal : 311). Tujuan lainnya adalah mengantarkan anak didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan dari tidak berilmu menjadi berilmu.
Menurut Ahmad ( 1995 : 2 ), tujuan pengelolaan kelas adalah :[3]
1.    Mewujudkan situasi dan kondisi kelas.
2.    Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar-mengajar.
3.    Menyediakan dan mengatur fasilitas serta alat-alat belajar.
4.    Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individu.
Pengelolaan dan pembelajaran dapat dibedakan tetapi memiliki fungsi sama. Pengelolaan pada aspek pengaturan (management). Sementara pembelajaran (instruction) penekanannya pada aspek mengelola atau memproses materi pembelajaran. Tujuannya sama yaitu tujuan pembelajaran. Setiap pengelolaan kelas memiliki tujuan. Begitupun pendekatan pengelolaan kelas. Tujuan dari pendekatan pengelolaan kelas itu sendiri untuk seorang guru yaitu :[4]
1.  Menguasai pendekatan. Pendekatan pengelolaan kelas yang potensial, dalam hal ini pendekatan perubahan tingkah laku, penciptaan iklim socio emotional dan proses kelompok dan pendekatan – pendekatan yang lainnya.
2.  Seorang guru dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan prosedur yang sesuai dengan baik dalam masalah pengelolaan kelas. Kemampuan strategi pengelolaan kelas seorang guru yang tepat sangat tergantung pada kemampuannya menganalisis masalah pengelolaan kelas yang dihadapinya.
3.  Menerapkan pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas agar kondisi belajar dapat optimal, efektif dan efisien.
4.  Setiap guru dituntut secara profesional mengelola kelas dan merencanakan serta mengimplementasikan pelajaran sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif mulai dari awal hingga akhir pembelajaran.
C. PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas berdasarkan pendekatannya diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Diantaranya yaitu:
1.    Pendekatan Kekuasaan dan Otoriter ( Autority Approach )
Pendekatan kekuasaan seperti yang diuraikan oleh Djamarah ( 2006 : 179 ).[5] guru menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut murid untuk mentaatinya. Di dalam kelas ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas. Dan melalui kekuasaan ini guru mendekatinya. Selain itu pendekatan otoriter merupakan kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa dengan penerapan disiplin secara ketat. Dalam pendekatan ini mengandung unsur kekuasaan dan ancaman.
2.    Pendekatan kebebasan atau Permisif ( Permisive Approach )
Kebebasan diartikan suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik. Selain itu pendekatan permisif yaitu upaya yang dilakukan oleh guru dengan memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan.
3.    Pendekatan Resep (cook book)
Pendekatan resep ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.
4.    Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini menerangkan bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaannya akan mencegah munculnya masalah tingkah laku murid dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang baik.
5.    Pendekatan Perubahan Tingkah Laku ( Behavior Modification Approach)
Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku ini bertolak dari sudut pandangan psikologi behavioral.[6] Untuk membina tingkah laku yang dikehendaki guru harus memberi penguatan positif (stimulus positif). Dan untuk mengurangi tingkah laku yang kurang baik seorang guru menggunakan hukuman (stimulus negatif).
Dari urayan tersebut, pendekatan tingkah laku yang baik harus dirangsang dengan memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas. Sebaliknya, tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas diberi sanksi atau hukuman yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada gilirannya tingkah laku tersebut akan dihindari.
6.    Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial (Socio Emotional Climate Approach)
Pendekatan ini sebagai sekelompok individu cenderung pada pandangan psikologi klinis dan konseling (penyuluhan). Pendekatan socio-emotional akan tercapai secara maksimal apabila hubungan antar pribadi (interpersonal) yang baik dan sehat berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa. Dalam hal ini guru merupakan kunci terhadap pembentukan hubungan pribadi tersebut. Dan peranannya adalah menciptakan hubungan pribadi yang sehat.
Dalam buku Djamarah ( 2006 : 182 ) dijelaskan, terdapat dua asumsi pokok yang dipergunakan dalam pengelolaan kelas. Yang pertama yaitu iklim sosio dan emosional yang baik. Yang kedua iklim social dan emosional yang baik tergantung guru dalam usahanya melaksanakan kegiatan belajar yang didasari dengan hubungan manusiawi yang efektif.[7]
Carl A. Rogers menekankan pentingnya guru bersikap tulus di hadapan peserta didik ( realness, gunueness, and congruence ); menerima dan menghargai peserta didik sebagai manusia ( acceptance, prizing, caring, and trust ); dan mengerti peserta didik dari sudut pandangan peserta didik sendiri ( emphation understanding ).[8]
Dalam pendekatan ini yang harus dilakukan oleh seorang guru yaitu: kemampuan guru melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta didik; pentingnya guru membina rasa tanggung jawab sosial dan harga diri peserta didik; pentingnya suasana kelas yang demokratis; memberi kesempatan pada peserta didik untuk menghayati tata aturan masyarakat tanpa harus bentrok dengan pribadi lain.[9]
7.    Pendekatan Proses Kelompok ( Group Processess Approach )
Pendekatan ini didasarkan pada psikologi social dan dinamika kelompok. Dan asumsi pokoknya adalah pengalaman belajar sekolah berlangsung dalam konteks kelompok social dan tugas guru yang terutama dalam pengelolaan kelas adalah membina dan memelihara kelompok yang produktif dan koherensif.[10]
Dalam pendekatan ini menurut Richard A.S. dan Patricia A.S. unsur-unsur pengelolaan kelas dalam rangka pendekatan proses kelompok yaitu: harapan timbal balik (mutual expectation) tingkah laku guru-peserta didik dan antar peserta didik sendiri yang ditandai oleh dimilikinya harapan (expectation) yang realistis dan jelas bagi semua pihak; kepemimpinan baik guru maupun dari peserta didik; pola persahabatan (attraction) antara anggota kelas; norma yang produktif; terjadinya komunikasi yang efektif; perasaan keterikatan masing-masing anggota terhadap kelompok (cohesiveness).[11]
Louis V.J dan Mary A. menggolongkan kegiatan pengelolaan kelas menjadi dua jenis yaitu : facilitation yang mencakup segala tindakan yang menciptakan iklim kerja yang produktif dan maintenance yang meliputi semua tindakan yang bertujuan memelihara iklim kerja baik, yang telah berhasil diperoleh. Kegiatan-kegiatan facilitation meliputi: penciptaan cohesiveness; penetapan standar tingkah laku dan prosedur kerja; pengguaan diskusi kelompok untuk memecahkan masalah. Sedangkan kegiatan maintenance meliputi: pemeliharaan semangat kerja kelompok; penanganan penyelesaian perselisihanmelalui diskusi; analisis dan diagnosis iklim kelassecara terus menerus.[12] Dasar dari Grooup Process Aprproach ini adalah Psikologi social dan dinamis kelompok.
8.    Pendekatan kompetensi dan Pendekatan tematik.
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah.
9.    Pendekatan Elektis dan Analistik Pluralistik ( Electis Approach )
Menurut Djamarah ( 2006 : 183 ).[13] Pendekatan elektis yaitu guru kelas memilih berbagai pendekatan berdasarkan situasi yang dihadapi. Dalam satu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi yang lain mungkin mengkombinasikan ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan ini mencakup tiga pendekatan ( perubahan tingkah laku, iklim sosio emosional, dan proses kelompok ).
Dalam pendekatan electic, seorang guru sebaiknya : meguasai pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas yang potensial, seperti pendekatan perubahan tingkah laku. Penciptaan iklim sosio-emosional dan proses kelompok; dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan prosedur yang sesuai dalam masalah pengelolaan kelas.[14] Pendekatan ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dan inisiatif guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya.
Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi agar proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya untuk pengelolaan kelas.
10.     Pendekatan proses keterampilan
Pendekatan proses keterampilan adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses, aktifitas, dan kreatifitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-sehari.
11.     Pendekatan lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
12.     Pendekatan kontekstual (contextual teaching and  learning / CTL)
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
13.     Pendekatan Ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
Pendekatan pengelolaan kelas sangatlah penting itu guna menciptakan suasana kelas yang kondusif dan demi meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru dengan memberdayakan segala potensi yang ada dalam kelas demi kelangsungan proses pembelajaran.
D. MANFAAT PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS
Manfaat yang akan di hasilakan dalam pendekatan pengelolaan kelas dari yang telah dipaparkan yaitu :
1.  Terciptanya kedisiplinan dan terkontrolnya tingkah laku siswa dalam kelas.
2.  Mencegah dan menghentikan tingkah laku siswa yang kurang baik.
3.  Berkembangnya pengetahuan, psikologis, dan tingkah laku siswa kearah lebih baik.
4.  Terciptanya hubungan baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
5.  Terciptanya proses pembelajaran yang penuh semangat, efektif dan efisien.
6.  Terciptanya proses keterampilan aktifitas, kreatifitas pada siswa.
7.  Menciptakan pendayagunaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar siswa.
8.  Terjalinnya keakraban dan sifat saling membantu serta memudahkan siswa dan guru dalam proses belajar - mengajar.
9.  Dapat memecahkan berbagai persoalan dan permasalahan yang akan terjadi maupun sudah terjadi dalam kelas yang ditimbulkan oleh siswa.
10.   Siswa bebas beraktifitas dan melakukan segala kegiatan tanpa melanggar norma dan aturan yang telah ditetapkan dalam kelas.

<<<<<<<( SELESAI  )>>>>>>>


PENUTUP
A.  KESIMPULAN
1.  pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas dengan menciptakan, memperbaiki memelihara dan mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang baik dan mendukung program pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2.  Tujuan dari pendekatan pengelolaan kelas itu sendiri untuk seorang guru yaitu : Menguasai pendekatan. Seorang guru dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan prosedur yang sesuai dalam masalah pengelolaan kelas. Menerapkan pendekatan-pendekatan pengelolaan kelas agar kondisi belajar dapat optimal, efektif dan efisien. Setiap guru dituntut secara profesional mengelola kelas dan merencanakan serta mengimplementasikan pelajaran sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif mulai dari awal hingga akhir pembelajaran.
3.  Macam – macam pendekatan dalam pengelolaan kelas. Yaitu : Pendekatan Kekuasaan dan Otoriter ( Autority Approach ), Pendekatan kebebasan dan Permisif ( Permisive Approach ), Pendekatan resep, pendekatan pengajaran, Pendekatan Perubahan Tingkah Laku ( Behavior Modification Approach), Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial (Socio Emotional Climate Approach), Pendekatan Proses Kelompok ( Group Processess Approach ), Pendekatan kompetensi dan Pendekatan tematik, Pendekatan Elektis dan Pluralistik ( Electis Approach ), Pendekatan proses keterampilan, pendekatan lingkungan, Pendekatan kontekstual (contextual teaching and  learning / CTL), Pendekatan kerja kelompok, pendekatan tematik, pendekatan ancaman dan lain sebagainya.
4.  Manfaat pendekatan pengelolaan kelas meliputi : Terciptanya kedisiplinan dan terkontrolnya tingkah laku siswa dalam kelas, Mencegah dan menghentikan tingkah laku siswa yang kurang baik, Berkembangnya pengetahuan, psikologis, dan tingkah laku siswa kearah lebih baik, dan masih banyak manfaat – manfaat lainnya yang tidak di sebutkan dalam kesimpulan ini.
B.  SARAN
Demikianlah pemaparan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk penulis sendiri juga untuk semua yang membacanya. Dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyajian makalah ini. Dan penulis selalu berharap saran dan kritik dari pembaca semua untuk penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Referensi :
1.   Drs. S.B. Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.jakarta: Rineka Cipta, 2000. Hal : 172.
5.   Drs. S. B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 179.
6.   Drs. S.B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 180
7.   Drs. S.B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 182
8.   Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 150
9.   Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 151
10. Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 152
11. Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 152
12. Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 153
13. Drs. S.B. Djamarah dan Drs. A.  Zain, Strategi belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 183
14. Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 154

Daftar Pustaka :
7.   Drs. S.B. Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.jakarta: Rineka Cipta, 2000
8.   Drs. S. B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006
9.   Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004.
10.          Drs. S.B. Djamarah & Drs. A.  Zain, Strategi belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006
11.          Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004.



[1] Drs. S.B. Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.jakarta: Rineka Cipta, 2000. Hal : 172.
[5] Drs. Syaiful B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 179.
[6] Drs. S.B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 180
[7] Drs. S.B. Djamarah dan Drs. Aswan. Z, Strategi belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 182
[8] Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 150
[9] Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 151
[10] Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 152
[11] Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 152
[12] Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 153
[13] Drs. S.B. Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi belajar mengajar. Penerbit Rineka Cipta, 2006. Hal : 183
[14] Drs. Ahmad Rohani HM, M.Pd. pengelolaan pengajaran. Penerbit Rineka Cipta, maret 2004. Hal : 154

Tidak ada komentar:

Posting Komentar