PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perkembangan
agama Islam tidak terbatas hanya di Asia saja, tetapi merata ke seluruh dunia
termasuk ke benua Eropa dan Amerika. sudah tentu perkembangan Islam di benua
Eropa dan Amerika tidak seperti di Asia dan Afrika, karena sulitnya berdakwah
terhadap masyarakat Eropa yang umumnya beragama Kristen dan penganut paham
sekularisme begitupun di benua Amerika. Namun berkat keteguhan dan kesungguhan
para Mubalig Islam dalam berdakwah, agama Islam di Benua Eropa dan Amerika semakin
bertambah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
B.
BATASAN MASALAH
Yang
menjadi batasan masalah dalam pembahasan makalah ini yaitu :
1.
Sejarah masuknya Islam dan perkembangannya di
Eropa dan Amerika.
2.
Pengaruh dan bukti peradaban Islam di Eropa
dan Amerika.
3.
Perkembangan Komunitas dan Organisasi Islam
di Eropa dan Amerika.
C.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan
masalah dalam pembahasan makalah ini yaitu :
1.
Bagaimana sejarah masuknya Islam dan
perkembangannya di Eropa dan Amerika?
2.
Apa saja pengaruh dan bukti peradaban Islam
di Eropa dan Amerika?
3.
Bagaimana perkembangan Komunitas dan
Organisasi Islam di Eropa dan Amerika?
D.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan
penulisan makalah ini yaitu :
1.
Agar Mahasisawa mengetahu sejarah masuknya
Islam di Eropa dan Amerika.
2.
Agar Mahasiswa mengetahui Bagaimana
perkembangan Islam di Eropa dan Amerika
3. Agar
Mahasiswa termotivasi untuk mengembangkan dan menyebar luaskan Agama Islam ke
seluruh pelosok dan Penjuru dunia yang belum tersentuh oleh Nilai - Nilai
Ajaran Islam.
E.
METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam pembuatan makalah ini, penulis memperoleh
data-data yang di perlukan dari Browsing di Internet. Baik itu dari Google,
Wikipedia, Artikel, Blogger dan lain sebagainya.
BAB II
ISLAM
DI EROPA DAN AMERIKA
A.
SEJARAH
MASUKNYA ISLAM DI EROPA DAN AMERIKA
1.
Sejarah
Masuknya Islam di Eropa
Ketika
Islam mulai memasuki masa kemunduran di daerah Semenanjung Arab, bangsa-bangsa
Eropa justru mulai bangkit yang kemudian banyak dikenal dengan Renaissance.
Kebangkitan tersebut bukan saja dalam bidang politik, dengan keberhasilan Eropa
mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam di bagian dunia lainnya, tetapi juga dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Harus di akui bahwa dalam bidang ilmu
dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan negara-negara baru Eropa.
Kemajuan-kemajuan Eropa tidak dapat dipisahkan dari peran Islam saat menguasai
Spanyol.[1]
Dari
islam di Spanyo itulah Eropa banyak menimba ilmu pengetahuan. Ketika Islam
mencapai masa keemasannya, kota Cordoba dan Granada di Spanyol merupakan
pusat-pusat peradaban Islam yang sangat penting saat itu dan dianggap menyaingi
Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen, Katolik maupun Yahudi
dari berbagai wilayah dan negara banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi
Islam di sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa.[2]
Di sini pula mereka dapat hidup dengan aman penuh dengan kedamaian dan
toleransi yang tinggi, kebebasan untuk berimajinasi dan adanya ruang yang luas
untuk mengekspresikan jiwa-jiwa seni dan sastra.[3]
Sejarah
peradaban Islam masuk di Eropa dengan empat cara:[4]
a.
Melalui
Andalusia (Spanyol).
Sebagian
besar pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat pendudukan kaum
muslimin atas Spanyol dan Sisilia.[5]
Islam masuk ke Spanyol (Cordoba) pada tahun 93 H (711 M) melalui jalur Afrika
Utara di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad yang memimpin angkatan perang Islam
untuk membuka Andalusia.[6]
Gelombang
perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa pemerintahan Khalifah Umar ibn
Abdil Aziz tahun 99 H/717 M, dengan sasarannya menguasai daerah sekitar
pegunungan Pyrenia dan Prancis Selatan. Gelombang kedua terbesar dari
penyerbuan kaum muslimin yang geraknya
dimulai pada permulaan abad ke-8 M ini, telah menjangkau seluruh Spanyol dan
melebar jauh ke Prancis Tengah dan bagian-bagian penting dari Italia.[7]
Bangsa arab selama 8 abad lamanya menempati daerah ini. Karenanya peradaban
Islam menyebar di pusat-pusat tempat yang berbeda. Seperti: di Kordova,
Sevilla, Granada, Toledo.
Penduduk
Andalusia (Spanyol) mayoritas menganut ajaran Masehi, yang kemudian terpecah
dengan datangnya peradaban arab. Bahkan mereka ganti bahasa mereka dengan
berbicara dengan bahasa arab. Mereka mengenal istilah Mozabarabes, kata ini
yang dalam bahasa arab disebut musta’rib.[8]
Untuk itu pula para pendeta nasrani melakukan terjemahan injil ke dalam bahasa
Arab.
Sebagaimana
disebutkan syalabi bahwa orang Spanyol telah meninggalkan bahasa latin dan
melupakannya, Seorang pendeta di Cordova mengeluh, hampir di kalangan mereka
tidak ada yang mampu membaca kitab suci yang berbahasa latin. Bahkan
cendekiawan muda hanya mengetahui dan memahami bahasa Arab.[9]
Sejak pertama kali Islam mengijakkan kaki di Spanyol sebagaimana disebutkan
dalam pengantar paper ini hingga kerajaan Islam berakhir di sana. Islam
memainkan peranan yang sangat besar selama hampir 8 abad. Dari Spanyolah peradaban
Islam pindah ke Eropa.
Sejak
pertama kali Islam menginjakkan kakinya ditanah Spanyol hingga jatuhnya
kerajaan Islam terakhir sekitar tujuh setengan abad lamanya, Islam memainkan
peranan yang besar, baik dalam bidang kemajuan intelektual (filsafat, sains,
fikih, musik dan kesenian, bahasa dan sastra), kemegahan bangunan fisik
(Cordova dan Granada).[10]
Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi
enam periode yaitu:
1. Periode
Pertama (711-755 M)
2. Periode
Kedua (755-912 M)
3. Periode
Ketiga (912-1013 M)
4. Periode
Keempat (1013-1086 M)
5. Periode
Kelima (1086-1248 M)
6. Periode
Keenam (1248-1492 M)
b. Melalui Sisilia
Kita
mengetahui bahwa bangsa Arab menaklukan Sisilia di masa akhir dinasti Aghalibah
yang berdiri di Afrika (Sekarang Tunisia dan Al-Jazair) di era Abbasiah yaitu
di pertengahan abad 3 H/10 M dan paska Romawi menyerang daerah-daerah Islam.
Ketika datang bangsa Fatimiah dan membangun kekuasaannya di Barat, mereka juga
menguasai Sisilia bagian dari dinasti Aghalibah serta menguasai Selatan Italia
sampai Roma. Penguasaan bangsa Arab terhadap daerah-daerah Italia menyebabkan
peradaban Islam menjadi luas, daerah-daerah seperti Palermo, Messine,
Siracusaa, Bari selanjutnya menjadi pusat peradaban Islam di Italia.
Pendudukan
Arab atas Sisilia tidak berlangsung lama seperti pendudukan Spanyol. Keunggulan
Arab secara perlahan menemukan jalur masuknya ke Eropa Barat. Meskipun Eropa
Barat telah menjalin hubungan dengan Imperium Bizantium, ia jauh lebih banyak
mengambil alih kebudayaan orang-orang Arab ketimbang orang-orang Bizantium.[11]
c. Melalui
datangnya orang-orang salib di Timur Islam.
Invasi
atas Spanyol dan Sisilia memberi arti bahwa suatu waktu Islam hadir di daerah
pinggiran Kristen Latin. Namun demikian, kehadiran ini bukanlah persoalan
pentingnya menuntut reaksi besar-besaran kecuali dari wilatah-wilayah tetangga
yang dekat dengan wilayah kaum muslim itu sendiri. Karenanya reaksi itu
menjadikan munculnya gerakan perang salib pada abad ke-11. Hal ini bias
dianggap sebagai reaksi yang besar terhadap kehadiran Islam, tetapi pusatnya
justru di bagian Utara Perancis, yang jauh kontaknya secara langsung di
Negara-negara Islam.[12]
Selama
perang salib ini telah mengakibatkan terjadinya tukar menukar pengaruh budaya
di antara mereka, atau lebih tepatnya penerimaan orang-orang Eropa atas
corak-corak kebudayaan Islam. Penyebaran budaya ini tidak diragukan lagi dengan
ditopang oleh keterampilan dan ketangguhan orang-orang Arab dalam bidang
perdagangan. Di seluruh wilayah yang tunduk di bawah pemerintahan Islam, tidak
hanya terdapat kebudayaan Islam saja yang relative homogen melainkan juga
barang-barang yang dihasilkan kaum muslim tersebar jauh melampaui batas-batas
wilayah Islam.[13]
Selanjutnya
orang-orang salib menetap di Timur Islam dalam waktu yang cukup lama sejak abad
5 H - 7 H (Abad 12 M-17 M). Walaupun peperangan terus terjadi antara kaum
muslimin tidak menutup para cendekiawan mereka mengambil seluruh peradaban
Islam dengan cara menyaksikan sendiri. Serangkaian perang Salib di wilayah-wilayah
Islam tidak diragukan lagi telah memberikan sumbangan penyebaran kebudayaan
Arab di Eropa Barat.
d. Pertukaran
perniagaan antara timur dan barat melalui Mesir.
Peristiwa
ini terjadi sejak datangnya bangsa Fathimiah di Mesir dan menjadikan Mesir
sebagai pusat politik, perdagangan dan kebudayaan. Karena itu penyerangan
Mongol di Irak menjadikan Mesir sebagai ka’bah peradaban Islam di era dinasti
Mamalik sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun bahwa munculnya peradaban di Mesir
dengan kembalinya peradaban Islam sejak ribuan tahun yang lalu. Maka muncullah
di Mesir gerakan Ilmu dan seni yang menjadikan para penuntut ilmu datang dari
Timur dan Barat. Ibnu Khaldun melanjutkan dengan perkataannya ”Saya tidak
melihat Mesir kecuali sebagai induknya Ilmu, wadahnya Islam dan sumber ilmu
serta pusat perniagaan.
Mesir
telah membantu kemajuan peradaban di Eropa, adapun kota-kota di Eropa seperti:
Pisa, Genova, Venezis, Napoli, Firenze memiliki hubungan dagang dengan Mesir.
Kota-kota inilah yang kemudian menjadi bangkitnya Eropa atau yang dikenal
dengan renaissance serta menjadi cikal bakal peradaban moderen di Eropa.
2. Sejarah
Masuknya Islam di Amerika
Sejarah
Islam di Amerika Serikat bermula sekitar abad ke-16. Dimana Estevanico dari
Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara.[14]
Estevanico adalah orang Berber dari
Afrika Utara yang menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol.
Estevanico datang ke Amerika sebagai seorang budak penjelajah Spanyol di abad
ke-16, Alvar Nunez Cabeza de Vaca.[15]
Akan
tetapi kebanyakan para peneliti di dalam mempelajari kedatangan Muslim di
Amerika Serikat lebih memfokuskan pada kedatangan para imigran yang datang dari
Timur Tengah pada akhir abad ke-19 M. Migrasi Muslim ke Amerika Serikat ini
berlangsung dalam periode yang berbeda, yg sering disebut “gelombang”. Sekalipun para ahli tidak selalu
sepakat dengan apa yang menyebabkan gelombang ini.[16]
Populasi Muslim di Amerika telah meningkat dalam seratus tahun terakhir, dimana
sebagain besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada tahun 2005, banyak orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk Amerika hampir 96.000 setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.[17].[18]
Menurut
sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara tahun 1875 dan
1912 dari kawasan pedesaan, yang sekarang menjadi Suriah, Yordania, Palestina,
& Israel. Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah Raya yang diperintah
oleh Kekaisaran Ottoman. Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh pada Perang Dunia I.
Terjadi gelombang kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur Tengah, dimana dalam
periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah.
Pada
tahun 1924, aturan keimigrasian Amerika disahkan, yang segera membatasi
gelombang kedua imigrasi ini dengan memberlakukan “sistem kuota negara asal”. Periode imigrasi ketiga terjadi pada
tahun 1947-1960 M. Dimana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke
Amerika. Yang kini berasa dari negara-negara di luar Timur Tengah. Gelombang
keempat kemudian terjadi pada tahun 1965 disaat Presiden Lyndon Johnson
menyokong rancangan undang-undang keimigrasian yan menghapuskan sistem kuota
negara asal yang sudah bertaha lama.[19]
Komunitas
Muslim pertama berada di Midwest. Di Dakota Utara, kaum Muslim berkumpul untuk
salat berjamaah di tahun-tahun pertama era 1900-an di Indiana, sebuah pusat
kegiatan Islam dimulai sejak tahun 1914, dan Cedar Rapids, Iowa, adalah rumah
bagi Masjid tertua yang masih digunakan hingga sekarang. Daerborn, Michigan,
dipinggiran Detroit, adalah tempat Muslim Sunni dan Syiah yang banyak dating
dari negara Timur Tengah.
Rumah
pertama yang lain bagi imigran Muslim adalah Chicago, Illinois, dimana beberapa
orang menyatakan jumlah Muslim yang tinggal disini pada awal 1900-an adalah
yang terbanyak di antara kota-kota lain di Amerika serikat. Lebih dari 40
kelompok Muslim telah berdiri di kawasan Chicago. Di Los Angeles & San
Fransisco, California, juga telah menjadi pusat komunitas Muslim yang besar di
Amerika. Islamic Center di California Selatan adalah salah satu agama Muslim
terbesar di Amerika serikat. Jumlah Masjid di California juga yang terbanyak di
Amerik serikat, yakni sekitar 227 Masjid di tahun 2001.[20].[21]
B.
PENGARUH
PERADABAN ISLAM DI EROPA DAN AMERIKA
1.
Pengaruh
Peradaban Islam di Eropa
Kemajuan
Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang budi kepada
khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik. Memang
banyak saluran bagaimana peradaban Islam mempengaruhi Eropa, seperti Sicilia
dan Perang Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah Islam Spanyol.
Spanyol
merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, baik
dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian, dan peradaban antar
negara. Orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah
kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa, terutama
dalam bidang pemikiran dan sains di samping bangunan fisik.[22]
Yang terpenting di antaranya adalah pemikiran Ibnu Rusyd (1120-1198 M). la
melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan berpikir. la mengulas
pemikiran Aristoteles dengan cara yang memikat minat semua orang yang
berpikiran bebas.
Demikian
besar pengaruhnya di Eropa, hingga di Eropa timbul gerakan Averroeisme (Ibn
Rusydisme) yang menuntut kebebasan berpikir. Pihak gereja menolak pemikiran
rasional yang dibawa gerakan Averroeisme ini. Berawal dari gerakan Averroeisme
inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme
pada abad ke-17 M.[23]
Pengaruh
peradaban Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd, ke Eropa berawal
dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di
universitas-universitas Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova, Seville,
Malaga, Granada, dan Salamanca. Selama belajar di Spanyol, mereka aktif
menerjemahkan buku-buku karya ilmuwan-ilmuwan Muslim. Pusat penerjemahan itu
adalah Toledo. Setelah pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan
universitas yang sama. Universitas pertama eropa adalah Universitas Paris yang
didirikan pada tahun 1231 M. tiga puluh tahun setelah wafatnya Ibn Rusyd.
Di
akhir zaman Pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah universitas. Di dalam
universitas-universitas itu, ilmu yang mereka peroleh dari
universitas-universitas Islam diajarkan, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti,
dan filsafat. Pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari adalah pemikiran
Al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Rusyd.[24]
Pengaruh
ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu
menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa
pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah
melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan
kembali ke dalam bahasa Latin.[25]
Walaupun
Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam,
tetapi ia telah membidangi gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan
itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada abad
ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme
pada abad ke-17 M, dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke-18 M.[26]
2.
Pengaruh
Peradaban Islam di Amerika
Di
amerika yang mempengaruhi warga amerika untuk memeluk Islam itu disebabkan
beberapa pokok. Diantaranya yaitu :




C.
BUKTI
PERADABAN ISLAM DI EROPA DAN AMERIKA
1.
Bukti
Peradaban Islam di Eropa
Bukti
adanya peradaban Islam di Eropa, pengaruhnya dapat dirasakan dengan berbagai
buku yang diterjemahkan dari bahasa arab ke bahasa latin, bahasa Thalia dan
Ibrani. Buku-buku tersebut memenuhi perpustakaan Eropa di era-era awal. Dengan
kata lain berlangsungnya penerjemahan besar-besaran dari bahasa Arab ke bahasa
latin. Hal ini menunjukan majunya keilmuan Islam dengan segala cabangnya.
Begitu pula di era kebangkitan Eropa ketika bangsa Eropa kembali dengan
ilmu-ilmu Yunani klasik. Mereka menjumpai buku-buku yang memang telah dimuat
dalam khazanah buku muslimin. Karena, sebuah peradaban berdiri tidak lepas dari
peradaban sebelumnya.
Buku-buku
lain yang mereka nukilkan adalah ilmu filsafat, ilmu kedokteran, (buku-buku
Ibnu sina dan Ar-Razi yang sudah diterjemahkan). Buku-buku kedokteran ini
diajarkan di kampus-kampus Eropa sampai abad 18 M. tak terkecuali Sekolah
Salerno yang dianggap sebagai sekolah kedokteran pertama di Eropa. Ibnu Sina
dan Razi menjadi referensi kuliah kedokteran di Paris bahkan lebih dari itu
teori-teori Ibnu Khaldun yang menjadi peletak dasar ilmu sosial masih dikenal
di kampus-kampus Eropa sampai sekarang.
Selanjutnya
dalam review buku disebutkan para penterjemah yang berasal dari agama dan suku
bangsa yang berbeda, mereka menukil dan pindahkan ilmu bangsa Arab ke bangsa
Eropa yang dimulai dari abad 11 M. hingga akhir era pertengahan, antara lain:
Gerberto, Adelard ofbath, Leonardo Pisano, Petrus alfons, dll.
Bukti
lain dari pengaruh peradaban Islam di Eropa adalah kata yang berasal dari
bahasa Arab dan masih digunakan sampai sekarang. Bukti ini bisa dikatakan yang
paling besar pengaruhnya di bangsa Eropa, kalimat-kalimat bahasa Arab ini dapat
dijumpai dalam bahasa Spanyol, Portugis, Italia dan lainnya. Mencakup pula
bahasa tentang kehidupan dan ilmu pengetahuan.
Masih
banyak lagi bukti pengaruh peradaban Islam di Eropa baik dari musik dan
kesenian, arsitek bangunan, pertanian dan perdagangan serta ilmu peta. Untuk
pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan kota, istana, masjid
dan taman-taman. Di antara bangunan yang megah adalah masjid Cordova, kota
al-Zahra, masjid Sevile, istana al-Hamra di Granada, istana AL-Makmun, tembok
toledo dan istana Ja’fariyah di Saragosa.
2.
Bukti
Peradaban Islam di Amerika
Pada awalnya, imigran Muslim yang datang ke AS bekerja sebagai budak, tapi
kini tidak sedikit yang bekerja sebagai seorang profesional. Pekerjaan lain
yang dilakoni oleh Muslim di AS adalah guru, tentara, penjaga toko, sopir
taksi, dokter, wiraswasta, buruh, dan pekerjaan lainnya. Karena dalam Islam perbuatan riba diharamkan oleh agama, sebagian Muslim merasa kesulitan ketika harus mendanai dan mengembangkan
usahanya.
Sebagian besar lembaga keuangan dan perbankan di AS masih bersifat
konvensional, dimana mereka menerapkan sistem berbunga. Namun sejak beberapa
tahun lalu, sebagian lembaga keuangan dan korporasi mulai mencari cara untuk
membantu Muslim AS. Beberapa program pendanaan lokal ala Islam baru-baru ini
telah dimulai atau sedang dalam tahap perencanaan.[27]


Perkembangan
Islam di benua Amerika cukup pesat meskipun tidak sepesat perkembangan Islam di
Asia tenggara. Namun ini cukup mengejutkan karena wilayah yang sebelumnya
hampir tidak ada penduduk yang beragama islam, tetapi pada abad ke 20 M ini
warganya banyak yang memeluk agama islam. Sebagaimana bukti-bukti yang dapat
kita lihat pada masa sekarang.
D.
PERKEMBANGAN KOMUNITAS DAN ORGANISASI ISLAM DI
EROPA DAN AMERIKA
1. Perkembangan
Komunitas Islam di Eropa
Islam
bagi Eropa bukanlah agama baru karena pernah menjadi bagian dari benua itu
khususnya di Semenanjung Liberia yang kini menjadi Spanyol dan Portugal
(710-1492) hingga warga Muslim terakhir diusir dari sana tahun 1612 karena
dituduh berkomplot dengan Khilafah Turki Utsmani dan dianggap sebagai Fifth
Column yang subversif. Berbeda dari kasus Andalusia, enclaves Muslim pribumi
(indigenous) di Semenanjung Balkan, Eropa Timur dan Tengah, Rusia, serta
beberapa negara di seputar Laut Mediterrania tidak mengalami rekonquista dan
inkuisisi sehingga tetap eksis.
Kembalinya
Muslim secara besar-besaran ke Eropa (Barat) dimulai pasca Perang Dunia II. Kedatangan
imigran Muslim tersebut bisa dilihat dari 2 arus utama;


2. Perkembangan
Organisasi-Organisasi Islam di Amerika
Dengan
terbentuknya beberapa organisasi islam di Amerika. Maka itu akan lebih muda
bagi umat muslim yang berada di Negara tersebut untuk berkomunikasi dan
mengembangkan agama islam. Organisasi-organisasi tersebut di antaranya yaitu :



Sedangkan Organisasi politik Islam di Amerika yang
berkepentingan untuk mengakomodasi kepentingan Muslim di Amerika di antaranya yaitu :

CAIR adalah lembaga pembela hak-hak warga Muslim AS
yang paling besar dan mempunyai 35 kantor. Selain memiliki advokasi terhadap
kaum Muslim juga meningkatkan pemahaman Islam, mendorong tanya jawab,
melindungi kebebasan-kebebasan sipil, memberdayakan Islam di Amerika, dan
membangun kesatuan dan mempromosikan keadilan dan saling pengertian.

MPAC juga bekerja untuk memperkenalkan Islam dan
Muslim secara akurat melalui media massa, mendidik masyarakat Amerika mengenai
Islam, persahabatan dengan masyarakat yang berbeda dan menjalin hubungan dengan
para pembuat dan pengambil keputusan (pemerintah).[32]
Dan beberapa organi sasi politik lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Bahwa kebudaayan Islam dan Arab sangat mempengaruhi peradaban
Eropa waktu itu apalagi bangsa Eropa ketika itu masuk dalam era kegelapan.
Begitu Islam masuk ke Eropa melalui Spanyol telah membawa Eropa maju pesat
dengan memunculkan gerakan renaissance atau gerakan kebangkitan
Eropa. Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang
budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik.
Memang telah dikemukakan dalam pembahasan bahwa saluran peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa
melalui Spanyol, Sisilia, perang Salib maupun pertukaran perniagaan. Tetapi
Saluran yang terpenting dalam hal ini adalah Spanyol Islam.
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa
menyerap peradaban Islam. Baik dalam hubungan politik, sosial, ekonomi maupun
peradaban antar negara. Bahwa suatu kenyataan sejarah Spanyol selama tujuh abad
lebih berada dalam kekuasaan Islam.
B.
SARAN
Sebagai
Salam Penutup , penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca khususnya penuli sendiri. Karena sebagai umat muslim setidaknya makalah
ini bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan tentang peradaban-peradaban islam di
belahan dunia lain, dimana kita sendiri belum mampu mengetahuinya kecuali
dengan ilmu pengetahuan dan berbagai sumber.
Cukup
sekian saja saran dari penulis. Tidak ada manusia di Dunia ini yang sempurna.
Semuanya memiliki kekurangan dan kelebihan. Sebagai hamba Allah setidaknya kita
bisa saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing hamba. Terima
kasih.
Wassalamu’Allaikum.
Wr. Wb.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber :
- http://aagun74alqabas.wordpress.com
- http://tarunalaut.blogspot.com/2011/06/perkembangan-islam-di-eropa.html
- http://fahmirusydi.multiply.com/journal/item/8?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
- http://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Amerika_Serikat
- http://tarunalaut.blogspot.com/2011/06/perkembangan-islam-di-eropa.html
- http://mamedium.wordpress.com/2011/10/16/lihatlah-ke-inggris/
- http://my.opera.com/coretanku27/blog/perkembangan-islam-di-eropa
- http://rulrid.wordpress.com/2010/06/10/perkembangan-agama-islam-di-eropa/
- http://www.rahasiasunnah.com/401/islam-di-amerika-serikat.htm
Referensi:
1.
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (
Jakarta, Kencana. 2005). hlm. 109
2.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam: Dirasah
Islamiyah II, (Jakarta, Rajawali Pers. 2004), hlm. 87
3.
Dean Derhak, Muslim Spain and European
Culture, dalam www.muslimheritage.com
4.
Lebih lanjut lihat Abdul Mun’im Majid, Tarikh
al-Hadharah al-Islamiyah fil Ushuri al-Wustho, (Cairo: Maktabah
Misriyah,1978)
5.
W. Montgemary Watt, Islam dan Peradaban
Dunia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1997) hal 2.
6.
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, hlm.
110
7.
Bertol Spuler, The Muslim World: A Hisrorical
Survey,( Leiden: E. J. Bril, 1960), hlm. 100
8.
Musta’rib adalah kelompok yang tetap
kepada keyakinannya tapi meniru adat istiadat bangsa Arab baik bertingkah laku
maupun bertutur kata. (lihat: Siti Maryam: Sejarah Perdaban Islam, hal 99)
9.
Syalabi, Mausu’ah Tarikh, (Mesir:
Maktabah Nahdah al-Misriyah,1983) hal 89-90.
10.
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, hlm.
111
11.
Ibid, hal 42.
12.
W.Montgemary Watt, op.cit, hal: 18
13.
Ibid, hal: 22
14.
Queen, Edward L., Stephen Prothero and
Gardiner H. Shattuck Jr. 1996. The Encyclopedia of American Religious History.
New York: Facts on File.
15.
Rayford W. Logan. "Estevanico, Negro
Discoverer of the Southwest: A Critical Reexamination." Phylon
(1940-1956), Vol. 1, No. 4. (4th Qtr., 1940), pp. 305-314.
16.
Smith,
Jane I., Pola-pola Imigrasi Muslim, Kehidupan Muslim di Amerika, hal:14, Kantor
Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
17.
Muslim immigration has bounced back
18.
Migration Information Source - The People
Perceived as a Threat to Security: Arab Americans Since September 11
19.
Smith, Jane I., Pola-pola Imigrasi Muslim,
Kehidupan Muslim di Amerika, hal:14-16, Kantor Program Informasi Internasional
Departemen Luar Negeri AS
20.
Smith, Jane I., Pola-pola Imigrasi Muslim,
Kehidupan Muslim di Amerika, hal:18-19, Kantor Program Informasi Internasional
Departemen Luar Negeri AS
21.
Jumlah Masjid di Negara Bagian di Amerika
Serikat, Kehidupan Muslim di Amerika, hal:20-21, Kantor Program Informasi
Internasional Departemen Luar Negeri AS
22.
Philip K. Hitti, History of the Arab, hlm.
526-530
23.
S.I. Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada
Ilmu dan Peradaban Modern (Jakarta: P3M, 1986), hlm. 67
24.
Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibn Rusyd,
(Jakarta: Bulan Bintan: 1975), hlm. 148-149
25.
K. Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat,
(Yogyakarta: Kanisius, 1986), hlm. 32.
26.
S.I. Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada
Ilmu dan Peradaban Modern, hlm. 77
27.
Jean, Sheryl, Kepercayaan dan Perbankan,
Kehidupan Muslim di Amerika, hal:46-47, Kantor Program Informasi Internasional
Departemen Luar Negeri AS
28.
Islamic Society of North America Official
Website.
31.
Islamic Circle of North America Official
Website
32.
Muslim Public Affairs Council Official
Website
[1]
Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, ( Jakarta, Kencana. 2005). hlm.
109
[2] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam:
Dirasah Islamiyah II, (Jakarta, Rajawali Pers. 2004), hlm. 87
[3] Dean Derhak, Muslim Spain and European
Culture, dalam www.muslimheritage.com
[4] Lebih lanjut lihat Abdul Mun’im Majid, Tarikh
al-Hadharah al-Islamiyah fil Ushuri al-Wustho, (Cairo: Maktabah
Misriyah,1978)
[5] W. Montgemary Watt, Islam dan Peradaban
Dunia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1997) hal 2.
[6] Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam,
hlm. 110
[7] Bertol Spuler, The Muslim World: A
Hisrorical Survey,( Leiden: E. J. Bril, 1960), hlm. 100
[8] Musta’rib
adalah kelompok yang tetap kepada keyakinannya tapi meniru adat istiadat
bangsa Arab baik bertingkah laku maupun bertutur kata. (lihat: Siti Maryam:
Sejarah Perdaban Islam, hal 99)
[9] Syalabi, Mausu’ah
Tarikh, (Mesir: Maktabah Nahdah al-Misriyah,1983) hal 89-90.
[10] Suwito,
Sejarah Sosial Pendidikan Islam, hlm. 111
[11] Ibid,
hal 42.
[12]
W.Montgemary Watt, op.cit, hal: 18
[13] Ibid,
hal: 22
[14] Queen,
Edward L., Stephen Prothero and Gardiner H. Shattuck Jr. 1996. The
Encyclopedia of American Religious History. New York: Facts on File.
[15] Rayford
W. Logan. "Estevanico, Negro Discoverer of the Southwest: A Critical
Reexamination." Phylon (1940-1956), Vol. 1, No. 4. (4th Qtr.,
1940), pp. 305-314.
[16] Smith,
Jane I., Pola-pola Imigrasi Muslim, Kehidupan Muslim di Amerika,
hal:14, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
[19] Smith,
Jane I., Pola-pola Imigrasi Muslim, Kehidupan Muslim di Amerika,
hal:14-16, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
[20] Smith,
Jane I., Pola-pola Imigrasi Muslim, Kehidupan Muslim di Amerika,
hal:18-19, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
[21] Jumlah
Masjid di Negara Bagian di Amerika Serikat, Kehidupan Muslim di Amerika,
hal:20-21, Kantor Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS
[22] Philip K. Hitti, History of the Arab, hlm.
526-530
[23] S.I. Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada
Ilmu dan Peradaban Modern (Jakarta: P3M, 1986), hlm. 67
[24] Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibn
Rusyd, (Jakarta: Bulan Bintan: 1975), hlm. 148-149
[25] K. Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat,
(Yogyakarta: Kanisius, 1986), hlm. 32.
[26] S.I. Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada
Ilmu dan Peradaban Modern, hlm. 77
[27] Jean, Sheryl, Kepercayaan dan Perbankan,
Kehidupan Muslim di Amerika, hal:46-47, Kantor Program Informasi
Internasional Departemen Luar Negeri AS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar