A. KEUNIKAN MANUSIA
Sebagimana
mahluk hidup lainnya manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis
maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara signifikan
memiliki kesamaan proses biologis, seperti kebutuhan makan/minim
(nutrisi), kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak
(reprodukksi), menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain
yang merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk
lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya
yakni rasa ingin tahuannya (kutriositas) mengalami perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya fikir (budi daya).
Secara
fisik manusia memiliki banyak kelemahan disbanding mahluk lain, seperti
gajah dapat mengangkat benda yang berat yang tidak dapat diangkat oleh
manusia, kuda, harimau dapat berlari kencang, bahkan dengan nyamuk yang
kecil sekalipun manusia masih lebih lemah karena hanya dengan gigitannya
( nyamuk anofeles/malaria) manusia bisa sakit bahkan dapat
mengakibatkan kematian. Tetapi karena manusia dilengkapi radar berfikir
maka manusia dengan kekuatan fikirnya mampu mengembangklan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan teknologi itulah manusia
dapat menaklukan berbagai kekuatan yang dimilki oleh mahluk lain
(hewan), teknologi dapat mengangkat beban yang lebih berat, gerak lari
mobil, pesawat lebih kencang disbanding kuda dan harimau. Dengan
demikian keunikan dan keunggulan manusia dibanding dengan mahluk lainnya
adalah terletak pada daya fikirnya.
B. KURIOSITAS (RASA INGIN TAHU)
Berbeda
dengan mahluk lainnya manusia selalu serba ingin tahu terhadap berbagai
fenomena alam yang dialaminya, manusia selalu bertanya ada apa ? (jika
terjadi gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang atau gejala alam
lainnya khususnya membuat mereka cemas) hal ini merupakan daya rangsang
yang diteruskan pada daya fikir sehingga munculah pertanyaan ada apa?,
setelah tahu bahkan manusia terus bertanya lebih jauh lagi, Bagaimana ?
dan seterusnya akan bertanya mengapa ? pertanyaan-pertanyaan tersebut
merupakan pisau-pisau untuk menoreh pengetahuan walaupun secara
sederhana dan bersifat indrawi. Sementara mahluk lain dalam memenuhi
kebutuhan dan kelangsungan hidupnya hanya mengandalkan naluriah
(instink) belaka sementara Asimov menyebutnya idle curiosity yang
sifatnya tetap tidak berkembang sepanjang jaman contohnya sarang burung
manyar mungkin yang tercanggih dibanding burung lainnya, tetapi sejak
dulu sampai saat ini sarang burung manyar konstruksi dan motivnya tetap
begitu saja, berbeda dengan manusia dulu pada zaman primitif manusia
hidup digua-gua, berubah menjadi rumah sederhana, dengan ilmu dan
teknologi manusia dapat membangun rumah-rumah modern pencakar langit,
artinya manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi daya piker
yang dapat berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya yang tidak pernah puas maka manusia terus berupaya mencari
dan menemukan sesuatu yang dapat memudahkan dan menyenangkan dalam
hidupnya.
C. PERKEMBANGAN POLA FIKIR MANUSIA
Seperti
dijelaskan dimuka bahwa rasa ingin tahu manusia terus berkembang
memalui pengamatan dan pengalaman indrawi sehingga mampu menemukan apa
yang diinginkannya, tetapi karena memang manusia adalah mahluk yang
tidak mudah puas dengan apa yang telah mereka ketahui bahkan sering
menemukan jawaban-jawaban yang tidak dapat memecahkan masalah dan tidak
memuaskan dirinya, pada masa kuno sering mereka mencoba mencari-cari
jawaban dengan me-reka- reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap
fenomena alam yang dilihat, dirasakan, didengar maupun dicium oleh
mereka. Misalnya apa pelangi itu ? Sebenarnya mereka tidak mampu
menjawab atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka mencoba
mencari-carai jawaban yang sekiranya dapat memuaskan baik bagi dirinya
maupun orang lain, sehingga mereka menjawab bahwa pelangi itu adalah selendang bidadari yang sedang mandi, dari jawaban tersebut muncul pengetahuan baru yakni bidadari. Selanjutnya tetang pertanyaan mengapa gunung meletus ? sekali lagi mereka tidak mampu menjawab tapi dengan alasan kepuasan mereka menjawab gunung itu meletus karena yang punya gunung sedang marah, dari
jawaban itu munculah pengetrahuan baru yang punya gunung, sehingga
mereka memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada
yang punya, mereka percaya kalau laut itu ada yang punya, angin ada yang
punya, pohon besar ada yang punya dan lain-lain. Oleh karenanya untuk
menghilangkan rasa kecemasan dari yang punya gunung, laut, pohon besar
dan lainnya tidak marah maka mereka melakukan upacara ritual baik dengan
cara membaca mantera-mantera, gerakan-gerakan tarian, penyajian sesajen
dan lain-lain. Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari
pengalaman-pengalaman indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-cerita mitos itu disebut legenda.
Mengapa mitos dapat diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal
ini karena dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi keterbatasan
penalaran dan hasrat ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi.
Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab munculnya mitos adalah :
- Alat Penglihatan
Banyak
benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata,
mata tak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda berada
pada tempat yang jauh mata kita tak dapat melihat dengan jelas.
- Alat Pendengaran
Pendengaran
manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekwensi dari 30 sampai
30.000 per detik. Getaran di bawah tiga puluh atau diatas tiga puluh
ribu per dertik tak terdengar.
- Alat Pencium dan Pengecap
Manusia
hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, masam, asin, dan
pahit. Bau parfum dan bau-bauan yang laindapat dikenal oleh hidung kita
bila konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian.
- Alat Perasa
Alat
perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun
sangat relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak dapat
digunakan sebagai alat observasi yang tepat.
Mengapa mitos dapat diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa factor di bawah ini ;
- Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik langsung mmaupun dengan alat.
- Keterbatasan penalaran manusia pada saat itu.
- Hasrat ingin tahunya terpenuhi
Sementara
berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu
maupun kelompok, menurtut Auguste Comte (1798 – 1857 M )
menjelaskan akan berlangsung dalam tiga tahap, Yaitu ;
- Tahap teologi/fiktif
- Tahap filsafat/metafisik/abstrak
- Tahap positif atau ilmiah ril
Pada
tahap teologi atau fiktif, manusia berusaha untuk mencari dan menemukan
sebab pertama dn tujuan akhir dari segala sesuatu, dan selalu
diohubungkan dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya
selalu diletakan dalammkaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai
anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para
dewa atau kekuatan gaib lainnya.
Tahap
metafisika atau abstrak, merupakan tahapan manusia masih tetap mencari
sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusioa tidak lagi menyandarkan
diri pada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada
akalnya sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna
menemukan hakikat sesuatu.
Tahap
positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir
secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya
yang dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan, dan
perbandingan.
Puncak
perkembangan pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu
kira-kira 700 – 500 SM pada zaman ini mereka sudah mampu menelaah bentuk
bumi sehingga mereka berpendapat bahwa bumi ini berbentuk setengah
bola, bumi sebagai hamparan dan langit beserta bintang-bintang sebagai
atap, bahkan yang lebih menakjubkan mereka sudah mengenal bidang edar
matahari sehingga mereka tahu bahwa dalam setiap 365,25 hari matahari
beredar kembali pada titik semula dan ini yang disebut waktu tahun.
Pengamatan
terhadap angkasa raya memiliki daya tarik tersendiri pada masa itu,
sehingga pengetahuan dalam bidang ini cukup pesat, maka munculah
pengetahuan rasi-rasi perbintangan yang sekarang kita kenal yakni; rasi
scorpio, rasi virgo, rasi pisces, rasi leo dan sebagainya rasi-rasi ini
erat kaitannya dengan peramalan nasib manusia dan dikenalah dengan astrologi.
Karena pengetahuan ini hanya bersifat peramalan, imajiner, dugaan dan
kepercayaan maka pengetahuan ini disebut Pseudo science (sain palsu)
yakni pengetahuan mitos yang dikaitkan dengan fenomena alam yang
sebenarnya (mirip sebenarnya tetapi bukan sebenarnya).
Sain
palsu tersebut sangat berpengaruh pada para pemikir filosuf yunani
seperti Thales ( 624-549) ia berpendapat bahwa bumi ini adalah sebuah
piring yang terapung di atas air, ia pula yang pertama kali menggagas
asal mula benda dan menurutnya semua kehidupan berawal dari air, hal ini
merupakan awal pemikiran yang sangat besar karena mampu mengalihkan
pemikiran mitos yang menganggap semua yang ada dibumi ini adalah ciptaan
dewa, pengaruh pemikiran Thales ini telah menggiring pemikiran bangsa
yunani untuk meninggalkan berfikir mitos secara perlahan-lahan. Generasi
filosuf Yunani yang telah berhasil menyumbangkan buah pikiurannya
diantaranya adalah :
- Anaximander, Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. Dia berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya separuh saja. Langit dan segala isinya itu beredar mengelilingi bumi, Ia berhasil membuat jam matahari yang menggunakan tongkat yang tegak lurus dipermukaan bumi, bayangan tongkat dijadikan petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun 70-an sering kita temukan jenis ini di masjid untuk pedoman waktu shalat.
- Anaximenes, (560-520) Ia berpendapat unsure dasar pembentuk benda adalah air, hal ini sependapat dengan Thales. Yang dikembaqngkan bahwa air merupakan wujud benda yang dapat berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi tanah konsep ini menjadi awal kansep transmutasi benda.
- Herakleitos ( 560-470 ), Ia menyangkal konsep anaximenes, menurutnya apilah yang menjadi dasar transmutasi benda, karena tanpa api benda akan tetap seperti adanya.
- Phytagoras (500 SM), Ia berpendapat bahwa sebenarnya yang menjadi unsure dasar pembentuk benda adalah terdiri empat unsure dasar yaitu tanah, api, udara dan air. Phytagoras sangat terkenal sebagai ahli matematika dan penemu Dalil Phytagoras
- Demokritos (460-370), Pendapatnya adalah bahwa suatu benda dibelah secara terus menerus akan menghasilkan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Bagian terkecil itu disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini sampai saat ini masih dipergunakan sekalipun konsepnya tidak seperti lagi Demokritus.
- Empedokles (480-430 SM), Ia tergolong pendukung Phytagoras tentang empat unsure dasar pembentuk benda ; tanah,air ,api dan udara. Dia mengembangkan konsep tersebut dengan mengenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak, kedua gaya tersebut dapat memisahkan atau menyatukan unsure dasar pembentuk benda tersebut.
- Plato (427-345 SM), Ia memiliki cara berpikir yang berbeda dengan filosuf sebelumnya, sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat materialistic sebagaimana para filosuf sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaraman yang terlihat sekarang ini hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang bertubuh besar yang kita lihat hanyalah cofy atau duplikat belaka yang tidak sempurna, maka yang benar adalah idea gajah. Selanjutnya konsep ini dikenal dengan konsep alam idea plato.
- Ariestoteles ( 384-322 SM), Ia seorang pemikir besar pada jamannya dan dikenal sebagai perangkum intisari konsep-konsep filosuf sebelumnya dan memperbaiki konsep-konsep yang dianggap tidak benar menurut pemikirannya yang selalu rasional dan Ia menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut Hule sebagai pembentuk dasar benda yang keberadaannya tergantung pada kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi tanah, air, udara dan api yang mengalami transmutasi akibat kondisi dingin, lembab,panas dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi kering dan dingin hule akan berwujud tanah, Ia pun berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada ruang yang hampa menurutnya jika ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari Aristoteles adalah bahwa untuk mencari kebenaran harus didasarkan logika sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme. Konsep pentingnya adalah orang yang pertamakali melakukan pengklasifikasian hewan dan mengemukakan konsep abiogenenis (generatio spontanea).
- Ptolemeus (127-151 SM), Ia seorang filosuf besar setelah Aristoteles kopnsepnya adalah ; Bumi itu bulat daim seimbang tanpa tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya ( mata hari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi ) dikenal dengan teori Geosentris.
- Ibnu Shina (abad 11) dikenal sebagai ahli kedokteran
- Ibnu Choldun ahli sosiologi
- Al jebra ahli matematika
- Al Razi, seorang rasionalisme murni yang tidak percaya pada wahyu dan nabi karena menurutnya dengan akal sudah cukup untuk dapat membedakan baik dan buruk, yang berguna dengan yang tidak berguna dengan akal pula kita dapat mengenal Tuhan sehingga menurutnya tidak perlu ada wahyu dan nabi. Ia dikenal sebagai ahli kimia (penemu air raksa) dan pengobatan/kedokteran diakhir hayatnya matanya buta karena terlalu banyak baca dan pengaruh dari reaksi kimia.
- Ibnu Rusdy ahli filsafat muslim yang menerjemahkan buku-buku yunani kedalam bahasa Arab sehingga Arab menjadi pusat ilmu internasional yang kemudian alih bahasa kedalam bahasa latin dan berkembang ke dunia barat sehingga terkenal dengan pusat perpustakaan masjid Al Hamra Cordoba (spanyol).
- Abu Musa Jabir Bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak Kimia
- Omar Khayyam, dikenal sebagai seorang ahli matematika dan astronomi.
Kesimpulan :
Pola
pikir manusia terus mengalami perkembangan yang diawali oleh rasa ingin
tahu ( Kuriositas ) terhadap berbagai gejala alam yang terus
memperlihatkan aktivitasnya dan terkadang membuat manusia menjadi cemas
seperti bencana alam gunung meletus, kebakaran, kekeringan , kebanjiran
dan lain-lain. Hal ini merangsang manusia untuk terus mencari jawaban
dan tejadilah berpikir mitos yang mengandalkan keyakinan untuk suatu
kepuasaan. Sejalan dengan perkembaqngannya berpikir mitos mulai
dihubungkan dengan fenomena alam yang sebenarnya untuk mendapatkan
ramalan nasib manusia maka dikenal psedeu Science atau juga dikenal Astrologi.
Pada masa Yunani berpikuir mitos mulai ditinggalkan sehingga munculah
pemikir-pemikir rasional( filsafat) yang kebenarannya hanya atas dasar
rasio sehingga muncullah konsep-konsep alam yang sebagiannya saat ini
masih dapat digunaklan dan diakui kebenarannya. Dunia Islam tidak kalah
ketinggalan ketika filsafat Yunani mulai padam, Islam bersinar di Persia
melahirkan para filosuf muslim yang nama besarnya mendunia karena
karya-karyanya yang ilmiah yang sampai dengan saat ini masih dijadikan
reference (rujukan) bagi perkembangan sains.
BAB II
KELAHIRAN ILMU ALAMIAH
Sebagaimana
dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pengetahuan didapat dengan
berbagai pendekatan seperti halnya pengetahuan berupa mitos atau legenda
menggunakan pendekatan kepercayaan yakni kebenarannya hanya atas dasar
percaya maka pendekatan pengetahuan semacam ini bersifat irrasional,
begitu pula pengetahuan yang sifatnya falsafi pendekatan kebenarannya
hanya mengandalkan nalar=akal = rasio belaka maka dikenalah pendekatan
pengetahuan rasional sehingga muncullah persepsi paham kebenaran irrasionalime dan rasionalisme.
Ilmu
alamiah sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi
dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk
melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan
rasio belaka, dorongan tersebut setidaknya terdiri dari dua sisi ; yakni
dorongan pertama adalah dorongan untuk memuaskan diri sendiri
yang sifatnya non praktis atau teritis guna memenuhi kuriositas dan
memahami tentang hakikat alam semesta dan segala isinya, yang
selanjutnya melahirkan pure science ( Ilmu pengetahuan murni ). Sementara dorongan yang ke-dua
adalah dorongan yang sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan
dimanfaatkan untuk meningkatkan tarap hidup yang lebih tinggi, dan
selanjutnya disebut dengan Applied science ( Ilmu pengetahuan terapan/teknologi).
Kapan
ilmu pengetahuan (sains) lahir ? secara waktu mungkin sulit untuk
ditetapkan tetapi yang jelas sesuatu dinyatakan pengetahuan sains adalah
apabila pendekatan kebenaran tertumpu pada rational approach and empiric approach yakni
kebenaran yang secara rasional dapat dimengerti dan difahami serta
dibuktikan secara fakta dan menggunakan peralatan ilmiah. Pendekatan
senacam itu sebenarnya sudah dilakukan pada masa filosuf muslim di
Persia dengan bukti munculnya ilmu-ilmu terapan seperti ilmu
perbintangan, ilmu kimia dan ilmu kedokteran, tetapi kebenaran ini tidak
deklarasikan oleh ilmuwan barat, mereka mengklaim bahwa kelahiran ilmu
pengetahuan sains (ilmiah) adalah setelah ditemukannya teropong bintang
(sekalipun sejak masa filsafat muslim teleskop sudah ada ) yang mampu
membuktikan kebenaran teori Heliosentris Copernicus. Memang sejak
penemuan teleskop telah banyak membantu para ilmuan untuk dapat
membuktikan secara empiric terhadap konsep-konsepnya.
Berikut ini dijelaskan beberapa ilmuan yang telah menancapkan tonggak sejaran perkembangan ilmiah ;
Nikolas
Copernicus (1473 – 1543 M) Ia seorang astronom, matematika dan
pengobatan, Tulisannya yang terkenal dan merombak pandangan Yunani yang
berjudul De Revolutionibus Orbium Caelestium ( Peredaran alam
semesta) buku ini ditulis pada tahun 1507 M tetapi tidak segera
dideklarasikan karena konsepnya bertentangan dengan konsep lama yang
sudah mendapat justifikasi dari penguasa. Pokok-pokok ajarannya sebagai berikut ;
- Matahari adalah pusat dari system solar, dimana system itu bumi adalah salah satu planet diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
- Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
- Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548 – 1600 M) memperoleh kesimpulan lebih jauh lagi, yaitu ;
- Jagat raya ini tidak ada batasnya
- Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya
Karena
keberaniaannya mendeklarasikan pendapatnya yang bertentangan dengan
keyakinan penguasa pada itu maka Bruno dianggap sebagai orang yang
kemasukan setan (kesurupan) dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup
hingga mati.
Ahli astronomi lainnya dalah Johannes Kepler (1571 – 1630 M ) Pokok-pokok pikirannya adalah :
- Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips dengan suatu focus.
- Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan sementara itu ia bergerak menurut garis edarnya, maka luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama.
- Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet mengelilingi matahari secara penuh adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu terhadap matahari.
Konsep-konsep
diatas dibenarkan oleh Galileo Galilei (1564 –1642 M) dengan
menggunakan teleskopnya yang terbesar mampu melihat tatasurya dan
mengumumkan hasil penemuannya bahwa teori Geosentri dianggap salah dan
yang benar adalah teori Heliosentris sebagaimana dikemukakan oleh
Copernicus dan Kepler sekalipun bertentangan dengan pendapat penguasa
yang mempertahan teori geosentris dan menganggap suci bumi dan menjadi
pusat tatasurya sebagai tempat singgasana para raja.
A. KRITERIA ILMIAH
Suatu pengetahuan dinyatakan ilmiah apabila dapat memenuhi criteria sebagai berikut ;
- Sistematis
- Berobjek
- Bermetoda
- Universal
Kebenaran
pengetahuan ilmiah harus bersifat sistematis yakni bertautan dan
meiliki hubungan kebanaran yang saling mendukung dengan pengetahuan
lainnya (tidak berdiri sendiri ) dan memiliki langkah yang tersusun
dalam menemukannya, disamping itu kajian ilmu harus memiliki objek yang
jelas karena pada hakekatnya pengetahuan ilmiah itu adalah bertujuan
dalam justifikasi objek melalui metoda ilmiah (scientific methode) yang
operasional terarah dan terukur dan mengandung fakta kongkrit sehingga
menghasilkan kebenaran yang bersifat universal yakni berlaku secara
menyuluruh.
Perlu
dikemukakan pula bahwa disamping adanya kriteria ilmiah yang mampu
menghasilkan kebnenaran ilmiah, juga adapula criteria kebenaran yang
sifatnya non ilmiah, yakni ;
- Perasaan
- Intuitif
- Trial and error
Perasaan
merupakan salah satu cara untuk menarik kesimpulan yang tidak
berdasarkan nalar tentu saja hal ini akan bersifat subjektif karena
perasaan setiap orang satu dengan lainnya memiliki sensitifitas yang
berbeda.
Sedangkan
instuisi merupakan kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak
berdasarkan pola berpikir tertentu, pendapat yang berdasar intuisi
timbul dari pengetahuan-pengetahuannya yang terdahulu melalui proses
berpikir yang tidak disadari. Seolah-olah pendapat itu muncul begitu
saja tanpa dipikir terlebih dahulu. Setiap orang memiliki kepekaan dan
ketajaman intuitif yang tingkatnya berbeda-beda, mungkin orang yang
terlatih intuisinya akan memeiliki kepekaan yang tinggi dan memungkinkan
intuisinya dapat mendekati kebenaran atau sebaliknya bagi orang yang
memiliki kepekaan dan ketajaman intuisi yang rendah.
Sementara
kebenaran dengan criteria trial and error sekalipun tingkat kebenaran
lebih maju dibanding prasangka dan intuitif, tetapi pendekatan ini
dipandang tidak efesien karena cara untuk memperoleh pengetahuan melalui
coba-coba atau untung-untungan dan lebih cenderung error daripada
berhasil.
B. METODA ILMIAH DAN OPERASIONALNYA
Kebenaran
ilmu alamiah akan terlihat dari metoda yang digunakan, jika sesuatu
pengetahuan didapat melalui metoda ilmiah maka pengetahuan itu
dinyatakan ilmiah dan sebaliknya jika tidak melalui metoda ilmiah maka
pengetahuan itu dinyatakan tidak ilmiah, lebih lanjut di bawah ini
dijelaskan prosedur dan langkah-langkah methoda ilmiah.
a. Pengindraan
Pengindraan
merupakan langkah awal yang penting dalam mengenali objek masalah,
tetapi akurasi pengindraan tidak dapat dijadikan ajeg kebenaran karena
pengaruh kondisi dan sifat pengindraan yang terbatas dalam mengenali
objek, oleh karena itu perlu adanya pengulangan secara berkali-kali dan
memerlukan waktu yang relatif lama, biasanya orang yang terlatih
memiliki pengindraan yang tajam, seorang ahli musik memiliki pengindraan
pendengaran yang sensitive sehingga peka terhadap kebenaran musik.
Begitu pula ahli peneliti perlu terlatih dalam mengindra objek supaya
tidak keliru, maka untuk itu agar pengindraan dapat ajeg, objektif perlu
dibantu dengan alat indra buatan yang ditera akurasinya seperti
termometer sebagai alat untuk mengukur suhu.
b. Masalah
Langkah
selanjutnya setelah proses pengindraan terhadap suatu objek yang telah
direnungkan terlebih dahulu adalah menentukan masalah hasil pengindraan,
untuk mengetahui sesuatu itu menjadi masalah apabila objek itu
mengandung pertanyaan, seperti pertanyaan apa ? bagaimana ? dan mengapa
? suatu objek itu begini atau begitu, tentu saja pertanyaan para
ilmuwan akan berbeda dengan orang umum artinya pertanyaan itu harus
terukur dan teruji sehingga akurasi jawabannya dapat
dipertanggungjawabkan. Perlu ditegaskan bahwa pertanyaan yang dimaksud
adalah mengandung objek yang jelas atau dapat diindra, bukan pertanyaan
mengapa alam ini ada ? karena pertanyaan seperti ini bukan kajian ilmu
alamiah.
c. Hipotesa
Hipotesa
atau dugaan sementara merupakan jawaban sementara dari pertanyaan
masalah, untuk mengetahui apakah hipotesa itu benar perlu diuji dan
eksperimen yang akurat dan didukung oleh data fakta yang kuat, bila
ternyata fakta berbicara lain maka perlu disusun hipotesis baru.
Biasanya ilmu membuat hipotesa terdiri dari dua klausal positif dan
negatif yakni dua jawaban yang satu dengan lainnya saling bertolak
belakang., diantara kedua hipotesa itu diharapkan salah satunya dapat
didukung oleh data dan fakta hasil eksperimen maupun survai.
d. Eksperimen
Eksperimen
merupakan pengujian terhadap hipotesa yang dilakukan untuk mendapatkan
pengumpulan data atau fakta melalui kegiatan observasi langsung atau
percobaan/eksperimental. Selanjutnya fakta-fakta itu dikumpulkan dan
dianalisa apakah mendukung hipotesa yang diajukan atau tidak.
e. Penarikan Kesimpulan
Penarikan
kesimpulan dilakukan berdasarkan atas penilaian melalui analisis
terhadap fakta-fakta, untuk melihat apakah hipotesa itu yang diajukan
itu diterima atau sebaliknya ditolak. Hipotesa yang diterima merupakan
pengetahuan yang telah diuji kebenarannya dan sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan.
Dengan
demikian ilmu pengetahuan itu disusun secara sistematis dengan
menggunakan metoda tertentu dan diuji kebenarannya secara empiris dan
berlaku secara universal.
C. SIKAP ILMIAH
Salah
satu asfek tujuan mempelajari Ilmu alamiah dasatr ini adalah bagaimana
menanamkan sikap ilmiah bagi mahasiswa, berikut ini di jelaskan beberapa
sikap ilmiah yang harus dimilki oleh seorang ilmuan ;
1. Jujur
Sebagai
ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif. Dan
menyusun penelitian hingga pelaporan harus disampaikan sejujur-jujurnya
sehingga terbuka bagi peneliti lain bila dilakukan pengulangan.
2. Terbuka
Seorang
iolmuan mempunyai pandangan luas , terbuka bebas dari praduga, ia tidak
memperoleh buah pikirannya dari dugaan, ia akan terus mendapatkan
kebenaran dengan prosedur ilmiah dan membuka diri bagi pihak lain untuk
menguji dan mengkritik kebenarannya atau selalu menghargai kebenaran
orang lain.
3. Toleran
Seorang
ilmuwan tidak merasa bahwa dirinya paling benar, bahkan ia bersedia
mengakui bahwa oprang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu
pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan
pendapatnya dengan pendapat orang lain, ia memiliki tenggang rasa atau
sikap toleran yang tinggi, jauih dari sikap angkuh.
4. Skeptis
Skeptis
adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi, tidak
sinis tetapi meragukan kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung
oleh data fakta yang kuat sehingga dalam membuat pernyataan, keputusan
atau kesimpulan tidak keliru.
5. Optimis
Optimis
adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak
putus asa, dan ia selalu berkata “ Beri saya kesempatan untuk berpikir
dan mencoba mengerjakannya” . Seorang
yang memiliki kecerdasan optimis akan memiliki rasa humor yang tinggi.
John Von Neuman memberi nama hasil karyanya dengan sebutan MANIAC (
sehingga membuat peserta seminar tertawa) padahal maniac itu istilah
dari singkatan Mathematical Analyzer, Numerical Integrator and Computer.
6. Pemberani
Seorang
ilmuan harus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi ketidakbenaran,
kepura-puraan, penipuan, kemunafikan, dan kebathilan yang akan
menghambat kemajuan. Sikap keberanian ini banyak dicontohkan oleh para
ilmuan seperti Copernicus, Galilleo, Socrates, Bruno yang telah banyak
dikenal orang. Copernicus dan Galilleo diasingkan oleh penguasa karena
dengan berani menentang konsep Bumi sebagai pusat tata surya, matahari
dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi (geosentris). Dan ia
mendeklarasikan justru mataharilah yang menjadi pusat tata surya bumi
dan planet lainnya berputar mengitari matahari (Heliosentris), Socrates
memilih mati minum racun daripada harus mengakui sesuatu yang salah.
Bruno tidak takut dihukum mati dengan cara dibakar demi mempertahankan
kebenaran.
Kisah
keberanian ilmuan yang cukup menarik dan menjadi tauladan adalah kisah
Prof. Peabody, memberikan kuliah terahir tentang “Perawatan Orang Sakit”
Kuliah ini sangat jelas, penuh rasa kasih sayang dan belas kasih, saat
memberikan kuliah saat itu berumur 46 tahun, segar dan bugar, fasih
dalam menyampaikan materi kuliahnya. Tetapi dibalik ketenangannya itu
Peabody mengidap penyakit kanker ganas yang telah diderita, ditekuni ,
diteliti dan dipahami secara seksama secara medis mengenai setiap gejala
kanker yang dideritanya. Sehari sebelum meninggal dunia ia menulis
sendiri laporan penyakitnya dengan harapan dapat dijadikan bahan
penelitian pengobatan lebih lanjut. Kisah yang sama juga dilakukan oleh
Marry Cury seorang fisikawan, kimiawan yang berhasil menemukan zat radio
aktif, bertahun-tahun ia menekuni dan meneliti zat radioaktif dengan
harapan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, dengan perlahan
radiasi unsure tersebut merambah kedalam tubuh Marry Cury dan ia tahu
sehingga mengindap penyakit kanker, dalam setiap kuliahnya menjelaskan
tentang radioaktif tidak pernah menunjukan ketakutan dan bahaya
radiasinya dan itu terus dirahasiahkan hingga ia menjelaskan sendiri
pada saat-saat ajalnya tiba.
7. Kreatif
Ilmuwan
dalam mengembangkan ilmunya harus kreatif, Louis Al-Vares (ilmuwan
fisika Berkeley) Ia seorang pemain golf. Dengan kreativitasnya ia
membuat alat analisator stroboskop untuk meningkatkan cara
bermain golf. Kemudian alat itu dihadiahkan kepada presiden Esenhower
yang juga pemain golf, dan sejak itu ia memegang paten untuk pembuatan
alat tersebut. Saat ini untuk menghargai kreativitas ilmuwan dalam
meningkatkan kesejahteraan manusia diberikan penghargaan NOBEL seperti
yang pernah diterima oleh keluarga Cury untuk fisika dan kima.
D. FILSAFAT ILMU ALAMIAH
Filosofis
ilmu alamiah sebagai dasar pengembangan ilmu mengacu pada nilai yang
berkembang sejalan dengan pola pikir manusia dalam bentuk budaya dan
norma yang dianut dan menjadi pandangan hidup, untuk itu dibawah ini
diuraikan beberapa dasar filsafat ilmu alamiah ;
1. Vitalisme
Ilmu
alamiah awalnya tidak dapat terlepas dari pengaruh kepercayaan atau
mitos, filsafat vitalisme merupakan doktrin yang menyatakan adanya
kekuatan di luar alam. Kekuatan itu memiliki peranan yang esensial
mengatur segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini. Kekuatan itu
dikenal dengan istilah élan vital, Tuhan, yang maha kuasa dll.
2. Mekanisme
Mekanisme
merupakan pandangan yang menyatakan bahwa sebagai penyebab yang
mengatur semua gerakan di alam semesta ini adalah sejumlah hukum alam
( nature of law ), dengan demikian menurut paham ini semua gejala alam
semesta terjadi dengan sendirinya sesuai dengan hukum alam sehingga
pandaqngan ini akan menyamakan antara gejala mahluk hidup dengan mahluk
tak hidup sehingga tidak perbedaan yang hakiki diantaranya. Dengan
demikian akan menggiring pandangan manusia pada paham materialisme yang
kemudian menjadi ateisme.
3. Agnotisme
Agnotisme
merupakan paham yang tidak mempedulikan ada tidaknya kekuatan di luar
alam (sang pencipta, Tuhan, yang maha kuasa, élan vital ). Penganut
paham ini hanya mempelajari gejala alam semata, paham ini akan
menggiring manusia bersikap sekuler sebagaimana banyak dianut ilmuwan barat.
Indonesia
yang menjunjung tinggi falsafah Pancasila yang secara seimbang akan
dapat menjembatani antara paham vitalisme dengan mekanisme yang justru
peduli pada sang pencipta tidak seperti halnya agnotisme, sehingga
pengetahuan alamiah secara seimbang dilandasi dengan pengetahuan
keyakinan, Sehingga ilmuwan Indonesia selalu dalam kondisi Teisme.
E. KEUNGGULAN ILMU ALAMIAH
Sebagaimana
telah dijelaskan dimuka bahwa ilmu alamiah memiliki criteria tersendiri
berupa sitematis, objektif, metodik dan universal, dimana hal ini
secara tidak langsung akan menumbuhkan sikap ilmiah yang sangat
bermanfaat bagi manusia, dibawah ini dijelaskan beberapa keunggulan yang
bermanfaat bagi manusia ;
a. Mencintai kebenaran yang obyektif dan bersikap adil, sehingga akan membawa pada hidup yang tenang dan bahagia.
b.
Jika ada penemuan baru yang lebih benar, maka ilmu yang lama tidak
berlaku lagi, sehingga disadari bahwa ilmu pengetahuan itu tidak mutlak
atau bersifat relatif. Sedang yang mutlak datangnya dari Allah SWT.
c.
Dengan ilmu pengetahuan orang tidak lagi percaya pada takhayul atau
mitos, karena semua yang ada di alam ini terjadi melalui proses hukum
alam atas izin Allah SWT.
d.
Ilmu pengetahuan akan membimbing kita untuk tidak berpikir melalui
prasangka, tetapi berpikir secara objektif, terbuka dan sistematis, suka
menerima pendapat orang lain dalam setiap keputusannya.
F. KETERBATASAN METODA ILMIAH
Metoda
ilmiah merupakan cara efektif dalam mendapatkan kesimpulan karena
pengetahuan dianalisa berdasarkan prosedur baku dengan ketelitian yang
dapat diandalkan baik secara rasional maupun empirik. Tetapi harus
diakui kebenaran ilmu pengetahuan hasil dari metoda ilmiah bersifat tentative,
artinya hanya bersifat semntara saja sebelum ada konsep baru yang lebih
benar. Kebenaran dalam sains tidak pernah mutlak dan tidak pernah
lengkap serta tuntas. Sebagai manusia para ilmuwan sadar dan berendah
hati karena mereka yakin sangat sedikit apa yang telah mereka ketahui.
Pada suatu hari Dr. Walter Stewart, seorang ekonom berdiri dimuka pintu auditorium di Princeton University
mengamati sekelompok mahasiswa fakultas sains dan matematika yang
keluar dari sebuah seminar, mereka itu riuh, aktif, cerdas, dan cekatan.
Dalam suatu kesempatan ia menghentikan salah seorang mahasiswa yang
keluar dari auditorium secara tergesa-gesa dan bertanya, Bagaimana seminarnya ? Mereka menjawab hebat, segala sesuatu yang kami ketahui minggu lalu tentang sains tidak benar lagi saat ini .
Disamping itu Ilmu alamiah memiliki keterbatasan objek yaitu tidak
dapat menyentuh wilayah diluar alam (tentang yang ghaib), tidak bisa
dijadikan pembenaran dalam seni estetis ( indah tidak indah), etika
(baik dan buruk) dan lain-lain.
BAB III
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
Berdasarkan
hasil pengamatan para astronom dengan menggunakan teropong binokular
atau teleskop yang mutakhir bahwa di alam semesta ini terdapat
bintang-bintang beredar mengikuti suatu pusat berupa kabut gas pijar
yang sangat besar, dikelilingi oleh kelompok-kelompok bintang yang
sangat dekat satru dengan lain (Cluster) dan juga dikelilingi oleh
gumpalan-gumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya
(nebula) dan tebaran ribuan bintang. Keseluruhan itu termasuk matahari
selanjutnya disebut Galaksi, menurut para ahli ternyata galaksi itu
jumlahnya banyak, dan galaksi dimana bumi kita berinduk diberi nama
galaksi Milky way atau Bhima Sakti, dan galaksi tetangga bhima sakti
yang berhasil dapat dilihat oleh para astronom adalah galaksi andromeda.
Galaksi
merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya tidak kurang 100
Milyar termasuk diantaranya matahari. Matahari merupakan pusat tata
surya kita ini. Kumpulan bintang-bintang di dalam galaksi bentuknya
menyerupai lensa cembung yang pipih atau cakram dengan garis tengah
sepanjang 100 tahun cahaya dan tebalnya 10 tahun cahaya. Posisi matahari
sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat
galaksi.
Perhitungan
jarak sebagaimana dijelaskan di atas, dapat digambarkan sebagai berikut
; Dalam 1 detik cahaya dapat menempuh jarak sejauh 300.000 km sedang
jarak bumi ke matahari = 8 . 1/3 menit cahaya atau 500 detik cahaya.
Berarti jarak bumi dengan matahari = 500 x 300.000 = 150 juta km.
A. ASAL USUL TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
1. Teori Ledakan dahsyat (Big Bang)
Seorang
ahli perbintangan bangsa Belgia bernama Geprges Lamaitre pada tahun
1930 telah mengemukakan teori ledakan dahsyat. Menurut pendapatnya bahwa
alam semesta atau galaksi-galaksi berasal dari suatu massa yang meledak
dengan dahsyat yang bagian-bagiannya terlempar kesegala arah.
Teori ini nampaknya sesuai dengan yang difirmankan oleh Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 30, yaitu ;
“
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapa mereka tidak juga beriman ? “ (Q S Al-Anbiya : 30 ).
Ayat
di atas menjelaskan bahwa alam semesta tang terdiri dari ribuan galaksi
yang didalamnya terdapat tata surya, nebula, cluster dan benda langit
lainnya berasal dari suatu massa yang bersatu padu yang kemudian atas
kehendak Allah SWT di pisahkan.
2. Teori Ekspansi dan Konstraksi
Para
ilmuwan menduga bahwa sebelum terbentuknya alam semesta telah terjadi
suatu siklus antara masa ekspansi dan masa konstraksi.
Energi
dari reaksi inti hydrogen dapat membangkitkan ekspansi alam sehingga
terbentuklah galaksi-galaksi dan bintang-bintangnya dan unsure-unsur
lainnya. Pada masa konstraksi galaksi dan bintang-bintang itu menciut
dan meredup sambil memancarkan energi kalor yang sangat tinggi.
3. Teori Creatio Continua
Teori
ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi dan Gold. Mereka bertpendapat
bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini
selamanya ada dan akan tetap ada, dengan kata lain alam semesta tidak
pernah bermula dan tidak pernah berakhir ( mengingatkan kita pada
Al-Razi yang menyatakan materi itu kekal). Pada setiap saat ada
partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral
dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel
yang dilahirkan lebih besar dari pada yang lenyap, maka jumlah materi
makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan
ini akan mencapai titik batas kritik pada 10 milyar tahun lagi. Tetapi
dalam waktu 10 milyar ini akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut
teori ini 90 % materi alam semesta adalah oksigen. Dari hydrogen ini
akan membentuk helium dan zat lainnya.
B. TERBENTUKNYA GALAKSI
Sains
modern berpendapat bahwa cosmos telah terjadi dari pada kumpulan gas
yakni hydrogen dan sedikit helium yang berputar secara pelan pada zaman
yang sangat kuno. Kumpulan gas tersebut kemudian terbagi menjadi
potongan –potongan banyak dari dimensi dan kelompok yang sangat besar.
Ahli astrofisika memperkirakan bahwa dimensi tersebut 1 milyar samapi
dengan 100 milyar kali besarnya matahari dan besarnya matahari adalah
300.000 kali besarnya bumi. Angka-angka itu memberikan gambaran kepada
kita tentang kelompok gas mula-mula yang kemudian melahirkan galaksi.
Menurut
Fowler (1957) sekitar 12.500 juta tahun lalu galaksi bhima sakti masih
berbentuk kabut gas hydrogen yang sangat panas. Kemudian ia berotasi
sehingga bentruknya menjadi bulat dan bertambah berat. Akibatnya ia
mengadakan konstraksi dan bagian masa luarnya yang memiliki berat jenis
yang besar banyak yang tertinggal dan kemudian membentuk bintang-bintang
yang secara lambat laun melakukan konstraksi sambil memancarkan energi
potensialnya berupa kalor sehingga lambat laun suhunya menjadi turun.
Setelah ribuan tahun bintang-bintang itu ada yang bentuknya hampir tetap
seperti matahari kita.
C. TATA SURYA
1. Teori Nebular (kabut)
Teori
terjadinya tata surya mula-mula dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755)
seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Pierre Simon Lapace (1796)
seoramg ahli fisika bangsa Perancis. Keduanya berpendapat bahwa tata
surya berasal dari kabut, sehingga disebut teori Kabut Kant-Laplace,
dalam alqur’an menjelaskan bahwa penciptaan langit itu berasal dari asap
(kabut), Qur’an surat Fussilat ayat 11.
Artinya
; Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.
Keduanya menjawab Kami dating dengan suka hati.
Kant
dan Laplace sekalipun memilikim kesamaan dalam menjelaskan asal tata
surya tetapi mereka berbeda dalam menjelaskan proses pembentukan tata
surya, sebagaimana dijelaskan di bawah ini :
Immanuel Kant :
Ia
berpendapat bahwa tata surya itu berasal dari gumpalan kabut gas panas
yang berputar pada porosnya. Kemudian kabuit itu menjadi padat dan atas
dasar prinsip tarik menarik dan tolak menolak dari bagian-bagian kabut
yang memadat itu dipusatnya membentuk inti menjadi matahari sedangkan
bagian-bagian lainnya bersatu lalu memisahkan diri dari yang lainnya dan
menjadilah planet-planet. Dengan demikian planet-planet itu terbentuk bersamaan dengan matahari.
Laplace :
Ia
berpendapat bahwa tata surya berasal dari nebula/kabut gas pijar
bercampur dengan debu yang berputar p[ada porosnya. Akibat percepatan
rotasinya, kabut makin mengecil dan bentuknya menjadi seperti cakram
(pipih). Karena percepatannya makin besar, keadaan kabut menjadi tidak
stabil dan terlepas membentuk cincin gas, lalu memadat. Pemadatan itu
berlangsung terus menerus , kemudian membuat ketidakstabilan baru
sehingga membentuk cincin gas yang baru dan memadat lagi dan seterusnya.
Cincin itu membentuk planet, sedangkan yang masih panas menjadi
matahari.
2. Teoti Tidal atau Pasang Surut
Teori
ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919.
Menurut teori ini ratusan juta tahun lalu sebuah bintang bergerak
mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian
matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang lepas inilah
kemudian terbentuk planet-planet.
3. Teori Bintang Kembar
Menurut
teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang bintang
kembar. Oleh sesuatu sebab salah satu bintang meledak, dan oleh gaya
tarik gravitasi bintang yang satunya (matahari sekarang), pecahan
tersebut tetap berada di sekitar dan beredar mengelilinginya.
4. Teori G.P. Kuiper
Pada
tahun 1950 G.P Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan yang ditemui
di luar tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang
telah dikemukakan yang mengandaikan matahari serta semua planet-planet
berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini terdapat
banyak kabut gas dan diantara kabut terlihat dalam proses melahirkan
bintang.
Kabut
gas yang tampak tipis-tipis di ruang angkasa itu, karena gaya tarik
gravitasi antar molekul dalam kabut itu lambat laun memampatkan diri
menjadi massa yang semakin lama semakin padat. Pemadatan ini
dimungkinkan oleh sifat gas semacam itu selalu terjadi gerakan.
Selanjutnya gerakan itu semakin lama menjadi gerakan berputar yang
memipihkan dan memadatkan gas kabut itu. Satu atau dua gumpalan materi
memadat di tengah. Sedang gumpalan yang kecil akan melesat dilingkungan
sekitarnya. Gumpalan yang memadat ditengah menjadi matahari sebagai
pusat, sedang gumpalan-guympalan yang kecil menjadi bakal planet.
Matahari yang dipusat begitu padat mulai menyala dengan api nuklir, yang
selanjutnya api itu mendorong gas yang masih membungkus planet menjadi
sirna. Sehingga planet sekarang terlihat telanjang tinggal terasnya.
Tapi bakal planet yang jauh darti matahari kurang terpengaruh sehingga
tampak menjadi planet yang besar dengan diliputi kabut.
Konsep Alam Ganda;
Para
ahli astrofisika modern berpendapat bahwa sangat boleh jadi ada
planet-planet yang menyerupai bumi. Mereka mengira ada kemungkinan
terdapatnya planet seperti bumi di luar system matahari karena alas
an-alasan seperti berikut ;
Orang
memperkirakan bahwa dalam galaksi kita, seperdua dari 100 milyar
bintang, masing-masing mempunuyai system planet seperti system matahari.
P.
Guerin, seorang ahli astrofisika, menulis “system planeter sudah
terang, tersebar banyak dalam cosmos, system matahari dan bumi tidak
satu-satunya yang ada, kemudian ia lanjutkan ; Kehidupan, sebagaimana
planet-planet yang memberinya tempat juga tersebar diseluruh cosmos,
dimana saja terdapat kondisi fisikokimia yang diperlukan untuk
terbentuknya kehidupan tersebut dan perkembangan selanjutnya.”
Penjelasan Guerin jika kita kaitkan dengan banyak nya ditemukan ayat
al-qur’an yang menyebutkan tentang kegandaan langit dengan symbol angka 7
lapis langit. Disisi lain wujudnya bumu-bumi yang mirip dengan bumi
kita dari beberapa asfek, adalah suatu hal yang dapat kita fahami,
tetapi para ahli sampai saat ini belum ada yang dapat membuktikan
keadaannya seperti apa. Para spesialis menganggap bahwa adanya bumi
semacam itu sangat mungkin.
D. SUSUNAN TATA SURYA
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa matahari adalah salah satu dari 100 milyar bintang di dalam galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat bhima sakti.
Pada
Zaman Yunani kuno, seoreang filosuf bernama Clausius Ptolemeus
mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat tata surya. Menurut
pandangannya matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi
yang tetap diam sebagai pusatnya, dikenal dengan teori Geosentris. Pandangan
ini dianut selama 14 abad dimana saat itu berdasarkan hasil pengamatan
kasar oleh filosuf yunani sudah mampu mengenal 5 buah planet, yaitu;
Merkurius, venus, mars, yupiter dan saturnus. Merkurius dan venus
disebut planet dalam, karena berada diantara bumi dan matahari sedang
mars, yupiter dan saturnus disebut planet luar karena berada diluar
garis edar matahari.
Pada
abad ke 16 seorang ilmuan Polandia bernama Nicolas Copernicus berhasil
mengubah pandangan yang telah berabad-abad lamanya, menurut Kopernicus
bumi adalah planet, sepertihalnya planet-planet lain beredar
mengelilingi matahari sebagai pusatnya, disebut dengan teori Heliosentris.
Pandangan ini didasarkan oleh adanya hasil pengamatan yang teliti serta
dengan perhitungan yang sistematis yang didukung oleh teropong bintang
yang telah berhasil ditemukan. Dengan teropong tersebut penuan planet
menjadi bertambah banyak, seperti planet Uranus, neptunus dan Pluto
(1930) dan hingga saat ini telah ditemukan 10 buah planet termasuk bumi,
asteroida dan planetoida.
Menurut
pandamngan heliosentris, Merkurius dan venus yang berada diantara
matahari dan bumi disebut planet dalam, sementara mars,
astroida,yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan Pluto berada di luar
garis edar bumi dan disebut planet luar. Planet-plaanet
yang beredar mengelilingi matahari melalui lintasan (orbit) yang
bentuknya elips. Peredaran planet mengelilingi matahari disebut gerak revolusi, disamping itu planet-planet beredar mengelilingi sumbunya yang disebut gerak rotasi, adanya gerak rotasi pada bumi menyebabkan adanya waktu siang dan malam di bumi. Kala revolusi bumi adalah 1 tahun atau 365,25 hari sedangkan kala rotasi adalah 1 hari atau 24 jam.
E. BAGIAN – BAGIAN TATA SURYA
1. Matahari
Matahari
merupakan anggota tata surya yang paling besar, disamping sebagai pusat
peredaran juga matahari merupakan sumber energi dilingkungan tata
surya, matahari terdiri dari bagian inti yang dilapisi oleh tiga lapisan
kulit yaitu kulit fotosfer, chromosfer dan corona, panas matahari
sebagai sumber kalor memiliki suhu jutaan derajat celcius yang
dipancarkan berupa cahaya dengan tekanan udara ratusan juta atmosfer.
Menurut
J.R. Meyer Panas bumi berasal dari batu meteor yang jatuh dengan
kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedang menurut teori konstaksi
Helmholz panas itu karena menyusutnya bola gas matahari, Dr. Bothe
menyatakan panas itu berasal dari reaksi nuklir yang disebut reaksi
hydrogen helium sintetis.
2. Planet Merkurius
Merkurius
merupakan planet terdekat dengan matahari, hampir 93 % panas matahari
terserap oleh bagian merkurius yang menghadap matahari sehingga suhunya
sangat panas, sedangkan bagian yang tidak menghadap matahari dingin
sekali ( sehingga tidak ada air dan udara ), planet ini tidak memiliki
satelit (bulan) dan diperkirakan tidak ada kehidupan.
3. Planet Venus
Planet
ini terselubung dengan awan putih yang sangat tebal sehingga dapat
memantul cahaya matahari ke bumi, oleh karenanya dapat dilihat dari bumi
dengan cahaya yang terang (sering disebut bintang timur karena selalu
terbit mendahului matahari di sebelah timur dan disebut pula bintang
kejora yang suka bersinar pada sore hari), Venas menyerap cahaya
matahari sekitar 20 % tidak memiliki satelit, kalrevolusinya 225 hari
dan kala rotasi 247 hari.
4. Planet Bumi
Planet
bumi terletak pada urutan ke tiga dari matahari, ukurannya hampir sama
dengan venus, jarak bumi terhadap matahari sekitar 150 juta km, kala
rotasi bumi 24 jam dan kala revolusinya 365,25 hari, bumi dilapisi
atmosfer dengan suhu dan penerimaan cahaya matahari yang ideal sehingga
dapat tersedia air dan gas ( subtansi kehidupan).
a. Gerak Rotasi Bumi
Gerak
berputar pada porosnya disebut dengan gerak rotasi, arah rotasi bumi
sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Inilah sebabnya
mengapa matahari terbit dari timur dan terbenam di barat, satu kali
rotasi menempuh 360 derajat selama 24 jam ( 1 hari ). Sebagai akibat
rotasi bumi munculah gejala berikut :
1)
Gerak semu harian dari matahari, yang seakan-akan matahari, bulan,
bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit di timur dan
terbenam di barat.
2)
Pergantian siang dan malam, dimana separuh dari bola bumi menerima
sinar matahari (siang), dan separuh lainnya mengalami kegelapan (malam).
b. Gerak Revolusi Bumi
Sebagaimana
pembuktian Kopernicus oleh ilmuan Galilleo Gallilei, Tycho Brahe dan
Keppler tentang heliosentris dimana bumi berevolusi mengelilingi
matahari dalam satu revolusi = 1tahun = 365,25 hari. Selama berevolusi
posisi bumi miring terhadap bidang ekliptika, sehingga revolusi bumi
berakibat ;
1) Pergantian empat musim di daerah sebelah utara garis balik utara (23,5 LU)
2) Perubahan lamanya siang dan malam
3) Terlihatnya rasi bintang dari bulan ke bulan
5. Planet Mars
Mars
adalah planet luar yang paling dekat dengan bumi sehingga planet sering
terlihat pada setiap jam 19.00 di atas kepala kita, berwarna putih
karena sering diliputi salju tipis, ada beberapa laporan hasil
pemotretan satelit bahwa planet ini mengandung oksigen sekalipun dalam
jumlah kecil, bahkan terlihat gambar yang bergaris-garis seperti saluran
kanal, diduga ada tumbuhan lumut yang sangat sederhana tetapi
penelitian sampai saat ini masih menganggap di mars tidak ada mahluk
hidup, walau demikian ilmuwan masih gencar melalukan penelitian. Mars
memiliki kala revolusi 1,9 tahun dan rotasinya 24 jam 37 menit, jarak
terhadap matahari 226,48 juta km dengan garis tengah 6272 km.
6. Planet Yupiter
Yupiter
merupakan planet terebesar, berdasarkan analisis spektroskopis planet
ini mengandung banyak gas metana dan amoniak, serta mengandung gas
hydrogen dan memiliki 14 satelit. Diameterrnya 138.560 km dengan rotasi
10 jam tampak sebagai bintang yang terang tengah malam, karena masanya
sangat besar = 300 kalimasa bumi sehingga gravitasinyapun 2,6 kali
gravitasi bumi.
7. Planet Saturnus
Planet
ini memiliki masa jenis yang sangat lebih kecil dari air sehingga akan
terapung di atas air. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan
amoniak, saturnus merupakan planetterbesar kedua sehingga memiliki 10
satelit dan satelit terbesarnya bernama Titan dan planet lain bernama phoebe yang arah geraknya berlawanan dengan 9 planet lainnya dan phoebe dianggap bukan anak kandung saturnus.
8. Planet Uranus
Berbeda
dengan planet lain rotasinya dari timur ke barat, jarak ke matahari
2860 juta km dengan revolusi 84 tahun sementara rotasinya 10 jam 47
detik. Planet ini diketemukan oleh Herschel bersama keluarga
secara tidak sengaja saat melihat saturnus. Besar Uranus kurang dari
setengah saturnus, bergaris tengah 50.560 km dan memiliki 14 buah
satelit.
9. Planet Neptunus
Neptunus
memiliki dua satelit , satu dioantaranya bernama Triton yang beredar
berlawanan arah dengan gerak rotasi neptunus, jarak ke matahari 4470
juta km dengan kala revolusi 165 tahun dan planet ini ditemukan tahun
1846 saat astronom menyelidiki Uranus yang orbitnya menyimpang dan
diduga karena ada pengaruh dari gravitasi planet lain.
10. Planet Pluto
Pluto
merupakan planet terjauh dari matahari diketahui sejak tahun 1930,
planet ini disebut juga planet transneptunus karena diduga planet ini
merupakan bagian satelit neptunus yang terlepas. Pluto tidak tertembus
cahaya matahari sehingga sepanjang jaman selalu gelap oleh karenanya
diberi nama Pluto (dewa kegelapan bangsa yunani) dan tidak memiliki
satelit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar